TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria bernama Dwi Setiawan tewas setelah lehernya dililit ular sanca, Jumat, 2 Februari 2018. Pria yang berprofesi sebagai pelukis itu memang memelihara ular sanca yang panjangnya sekitar empat meter. Ia sering bermain-main bersama ular itu dengan mengalungkannya di leher atau bahu.
Namun nahas menghampiri Dwi pada Jumat lalu, sekitar pukul 15.00. Ia terlihat bermain dengan ularnya di Taman Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat. “Kawan-kawannya sudah memperingatkan Dwi agar tidak melilitkan ular di leher,” kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Suyatno, Sabtu, 3 Februari 2018. Alih-alih mendengar nasihat temannya, Dwi justru kembali mengalungkan ular itu di leher.
Tidak berapa lama, tubuh Dwi jatuh dengan posisi ular masih melilit di leher. Ular itu kemudian melepaskan lilitan dan bergerak menjauh. “Kawan-kawannya mendekat dan mendapatkan Dwi sudah tidak bernapas,” kata Suyatno. “Dari hidungnya keluar darah.”
Saat itu Dwi diduga sudah tewas. Kawan-kawannya tidak mau ambil risiko dan segera melaporkan kejadian ini kepada polisi. Sedangkan ular sanca milik Dwi ditangkap dan dimasukkan ke keranjang.
BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta
21 Februari 2021
BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta
JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.