TEMPO.CO, Jakarta - Haringga Sirilla, 23 tahun, suporter Persija Jakarta yang tewas dikeroyok, ternyata berangkat ke Bandung seorang diri. Kepada keluarga, pemuda yang biasa dipanggil Ari pamit untuk menyelesaikan pekerjaan bersama temannya. “Sabtu sore itu dia ngomong ke saya mau ke Bandung. Tapi nggak bilang mau nonton bola,” kata Mayrisa Sirawati, 29 tahun, kakak Haringga, saat dihubungi melalui telepon, Senin, 24 September 2018.
Baca: Suporter Persija Tewas, Anies Baswedan: Ganas dan Brutal
Menurut Mayrisa, adiknya pergi ke Bandung naik kereta. “Jam 6.00 pagi dia berangkat ke Stasiun gambir,” katanya. Kepada orang tua, Haringga ke Bandung lantaran ada kerjaan yang harus diselesaikan bersama temannya. “Dia bilang akan pulang Minggu malam.”
Pada Ahad malam, kata Mayrisa, keluarga justru mendapat kabar Haringga menjadi korban pengeroyokan dan tewas. Tanpa pikir panjang, ayah mereka segera berangkat ke Bandung ditemani suami Mayrisa. Mereka mengambil jenazah Haringga di Rumah Sakit Sartika Asih, Bandung. “Langsung dibawa ke Indramayu untuk dimakamkan,” katanya.
Acara pemakaman berlangsung pagi tadi sekitar pukul pukul 10.30 di Tempat Pemakaman Umum Desa Kebuken Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat.
Video pengeroyokan terhadap Haringga telah beredar luas di dunia maya. Dalam video itu terlihat ia dikeroyok sejumlah pemuda. Ia tewas karena mendapat pukulan bertubi-tubi menggunakan tangan kosong dan benda tumpul.
Baca: Anies Baswedan Melayat Suporter Persija yang Tewas Dikeroyok
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, ada tujuh orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait pengeroyokan suporter Persija Jakarta itu. Mereka adalah Goni Abdulrahman, 20 tahun, Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), SMR (17), DFA (16), Budiman (41), dan Dani (20).