Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) memberikan bantuan kepada korban banjir di Bidara Cina, Jakarta Timur, Rabu, 7 Januari 2018. Mayoritas pengungsi di sini merupakan anak-anak, wanita, lansia, dan ibu hamil. TEMPO/M Julnis Firmansyah
TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 700 pengungsi efek banjir Jakarta di Kelurahan Bidara Cina yang berada di Jalan Tanjung Lengkong hingga saat ini masih membutuhkan banyak bantuan logistik. Para pengungsi yang didominasi anak-anak dan wanita itu kini berada di kantor Kelurahan Bidara Cina. Mereka harus mengungsi karena rumahnya masih terendam air hingga ketinggian dua meter.
"Di sini banyak ibu hamil dan anak balita. Kami meminta kepada dinas terkait untuk memprioritaskan bantuan ke sini," ujar Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Giwo Rubianto Wiyogo saat berkunjung ke posko pengungsian banjir Jakarta itu, Rabu, 7 Januari 2018.
Giwo yang datang bersama belasan anggota IPSM itu juga memberikan bantuan berupa popok dan kebutuhan logistik lainnya. Ia berharap bantuan tersebut setidaknya dapat meringankan beban para pengungsi.
Banjir hingga setinggi dua meter menenggelamkan tujuh RT di Kelurahan Bidara Cina sejak Selasa, 5 Februari 2018. Banjir yanh disebabkan meluapnya sungai Ciliwung itu membuat sekitar 700 warga harus mengungsi ke kantor Kelurahan Bidara Cina.
Selain memerlukan bantuan logistik, warga juga mengeluhkan kondisi listrik yang masih mati sejak kemarin. Hal ini membuat aktivitas warga yang rumahnya sudah tidak terendam menjadi terganggu, khususnya pada malam hari.
Lebih lanjut, Giwo menjelaskan, para anak-anak dan perempuan korban banjir Jakarta itu juga harus mendapatkan pemeriksaan kesehatan berkala. Terlebih untuk ibu hamil yang rawan terkena virus. "Kebutuhan pendidikan anak-anak juga harus diperhatikan, juga pendampingan dari psikolog. Tolong lah pemerintah perhatikan hal ini," ujar Giwo.