Kronologi Bocornya Pipa PGN Versi Kontraktor Kereta Ringan
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 15 Maret 2018 04:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - General Manager Departemen LRT PT Adhi Karya Agus Karianto memastikan kebocoran pipa gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bukanlah akibat aktivitas konstruksi Kereta Ringan Jabodebek. Pipa gas PGN kembali bocor untuk kedua kalinya pada Rabu malam, 14 Maret 2018.
"Kebocoran lebih karena perbaikan pipa yang belum tuntas penyelesaiannya," kata Agus melalui pesan singkat kepada Tempo di Jakarta. Adhi Karya merupakan kontraktor pelaksana proyek Kereta Ringan Jabodebek. Salah satu titik pengerjaan proyek berada persis di titik kebocoran pipa, di depan Gedung Badan Narkotika Nasional, Jalan Letjen MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur.
Simak: Dua Jam Setelah Diperbaiki, Pipa Gas PGN Bocor
Kebocoran pertama terjadi Senin malam, 12 Maret 2018. Mata bor proyek kereta ringan mengenai pipa gas yang ditanam sedalam 1,5 meter dari permukaan tanah. Saat itu, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengakui ada miskomunikasi antara kontraktor dan subkontraktor. "Awalnya sudah minta bekerja malam hari di sekitar itu (titik kebocoran)," kata Budi.
Namun, Agus menjelaskan, sejak kejadian pertama, segala aktivitas konstruksi kereta ringan di depan BNN dihentikan total. Setelah itu, penggalian tanah dilakukan agar PGN bisa memperbaiki pipa yang bocor. Barulah kemudian, pipa kembali ditimbun dengan tanah menggunakan alat eskavator. "Atas permintaan PGN," kata dia.
Namun pukul 7 malam, kata Agus, pekerja mencium kembali bau gas di lokasi tersebut. Maka sesuai Standard Operational Procedure (SOP), lalu lintas langsung ditutup dan mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Tindakan sementara yaitu menutup aliran gas pada pipa menggunakan valve atau katup khusus.
Situasi baru terkendali sekitar pukul 9 malam dan lalu lintas pun akhirnya dibuka kembali. Dengan demikian, Agus mengklaim seluruh pengerjaan konstuksi masih dihentikan sampai saat ini. Kamis pagi, kata dia, jalur baru pipa akan dibuat untuk menghindari kejadian serupa. "Agar pipa gas dapat berfungsi secara sempurna," tuturnya.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menduga kebocoran terjadi akibat terkena alat berat Backhoe yang sedang melakukan galian tanah. Ia mengklaim perbaikan pipa telah rampung sejak Rabu, pukul 6 pagi. "Jadi kalau ada semacam pengerjaan yang belum selesai, kami rasa tidak mungkin," ujarnya.