Diduga Perdagangan Anak, Ibu Angkat Sekap Lima Anak di Hotel

Kamis, 15 Maret 2018 11:01 WIB

Ilustrasi Pedofil, pelecehan, eksploitasi, pornografi dan perdagangan anak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Diduga terlibat perdagangan anak, seorang perempuan dilaporkan ke polisi karena menyekap lima anak angkatnya selama bertahun-tahun di hotel. Perempuan berinisial CW itu dilaporkan mengurung anak angkatnya dengan cara berpindah-pindah hotel.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Roma Hutajulu, menuturkan kelima anak itu adalah RW, 14 tahun, FA (13), OW (13), EW (10), dan TW (8). “Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan secara psikologis dari lembaga perlindungan anak,” kata Roma, Rabu 14 Maret 2018.

Roma menerangkan, kasus ini terungkap setelah seorang baby sitter dan anak berinisial FA melapor ke polisi. Anak berusia 13 tahun itu mengaku disekap di dalam hotel bertahun-tahun. Anak-anak angkat itu juga dilarang keluar hotel dan tidak disekolahkan.

Baca: Suami-Istri Dituduh Jual Bayi, Saking Miskinnya, Rumahnya...

Polisi menduga, selama terkurung di kamar hotel, anak-anak itu mengalami kekerasan psikis. Karena itu, polisi menggandeng lembaga perlindungan anak untuk memeriksa kondisi psikologis anak-anak tersebut.

Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pihaknya telah mengambil alih pengusutan kasus ini dari Polres Jakarta Pusat. Namun polisi belum menetapkan CW, perempuan berusia 60 tahun, sebagai tersangka karena masih mengumpulkan bukti yang cukup. “Sementara ibu CW belum bisa dimintai keterangan karena masih sakit,” ucap Argo. Di samping mencari bukti dugaan kekerasan terhadap anak, polisi menelisik indikasi praktik perdagangan anak.

Ketua Indonesia Child Protection Watch, Erlinda, mengatakan lembaganya turut menangani kasus ini bersama Komisi Perlindungan Anak (KPAI) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jakarta.

Erlinda menuturkan telah mendapat pengakuan dari para korban bahwa CW kerap memukuli dan mengata-ngatai mereka dengan kasar. “Bahkan, ketika anak-anak dipukul, mereka menganggap itu hal biasa,” ucap Erlinda.

Menurut Erlinda, perlu waktu sekitar satu bulan untuk memastikan apakah anak-anak tersebut mendapat perlakuan kasar dari CW. Untuk mempercepat pemulihan psikologis anak-anak itu, Erlinda menyarankan agar kepolisian menempatkan mereka di “rumah aman” milik Kementerian Sosial.

Erlinda juga menyarankan agar polisi melakukan tes genetik seperti uji deoxyribonucleic-acid (DNA) untuk memastikan apakah anak-anak itu diambil dari satu orang tua atau tidak. Menurut dia, tes genetik itu bisa menjadi petunjuk tentang motif CW mengadopsi kelima anak tersebut.

Berdasarkan keterangan pelapor dan anak-anak, Erlinda menambahkan, CW telah mengadopsi kelima anak tersebut selama hampir tujuh tahun. Erlinda menduga adopsi dilakukan secara ilegal. Sebab, CW tidak langsung mengadopsi anak-anak itu dari orang tua mereka, melainkan dari sejumlah perantara.

Seperti halnya polisi, Erlinda menduga ada motif perdagangan anak dalam kasus ini. Indikasinya, kata dia, CW bisa hidup dengan berpindah-pindah hotel bersama anak angkatnya, tapi sama sekali tak menyekolahkan mereka. “Itu ganjil,” kata Erlinda. “Hak-hak dasar anak-anak itu terabaikan.”

ANDITA RAHMA

Berita terkait

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

2 hari lalu

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

Airbnb mengumumkan 11 ikon yang dibuat ulang dari beberapa adegan paling populer dalam budaya pop.

Baca Selengkapnya

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

4 hari lalu

Beda Michelin Key dengan Michelin Star, Panduan Pelancong Memilih Hotel dan Restoran Terbaik

Michelin Key fokus pada penghargaan hotel, berbeda dengan Michelin Star yang fokus pada kuliner.

Baca Selengkapnya

Inilah Hotel Pertama yang Memperoleh Gelar Michelin Key di Amerika Serikat

4 hari lalu

Inilah Hotel Pertama yang Memperoleh Gelar Michelin Key di Amerika Serikat

Setiap hotel yang masuk dalam daftar Michelin Key telah dinilai berdasarkan lima kriteria oleh tim seleksi

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

8 hari lalu

10 Hotel Terbaik di Dunia Versi TripAdvisor, Ada yang di Bali

Berikut ini daftar hotel terbaik di dunia yang bisa Anda kunjungi versi TripAdvisor. Dua di antaranya ada di Indonesia. Di daerah mana?

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

8 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

11 hari lalu

10 Hotel Terbesar di Dunia, Ada yang Punya Lebih dari 7.000 Kamar

Berikut ini deretan hotel terbesar di dunia, didominasi oleh kompleks mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Kamarnya capai lebih dari 7.000.

Baca Selengkapnya

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

13 hari lalu

Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.

Baca Selengkapnya

Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

16 hari lalu

Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

18 hari lalu

Libur Lebaran Usai, PHRI Yogyakarta Langsung Garap Paket Wisata Syawalan Hotel

Paket syawalan usai libur Lebaran ini diharapkan menjadi satu pengobat melesetnya target okupansi hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini.

Baca Selengkapnya