Sandiaga Uno Beberkan Konsep Penataan Tanah Abang Tahap Dua
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 10 April 2018 09:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan memprioritaskan pedagang Blok G dalam penataan kawasan Tanah Abang tahap dua. Dua lokasi akan dijadikan tempat relokasi untuk pedagang. “Nanti akan diumumkan secara detail oleh Dirut PD Pasar Jaya Pak Arief Nasrudin,” ujar Sandiaga di Balai Kota DKI, Senin, 9 April 2018.
Rencana penataan Tanah Abang tahap dua berikutnya adalah pembangunan sky bridge. Proses lelang ditangani PD Pembangunan Sarana Jaya. “Di situ nanti akan menampung pedagangnya,” tuturnya.
Menurut Sandiaga, proses lelang membutuhkan waktu sekitar 45 hari. Adapun pembangunannya ditargetkan rampung dua sampai tiga bulan. “Setelah itu, pedagang yang ada di bawah tentunya akan direlokasi ke atas sky bridge.”
Baca: Alasan Sandiaga Uno Masukkan Pasar Tasik di Penataan Tanah Abang
Sandiaga menyebutkan sky bridge menghubungkan stasiun kereta rel listrik (KRL) dengan pusat perbelanjaan di Tanah Abang, juga berfungsi ganda sebagai jalur pejalan kaki dan tempat aktivitas perdagangan. “Tapi secara detail, kami rencananya segera setelah mendapatkan persetujuan dari Pak Anies, kita akan lakukan keterbukaan informasi. Mudah-mudahan sebelum bulan puasa sudah bisa kita eksekusi,” katanya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno mengatakan pemerintah DKI Jakarta tak ingin terburu-buru membuat keputusan tentang penataan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sebelum melakukan sosialisasi yang cukup.
Karena itu, ujar Sandiaga, pihaknya belum bisa mengungkapkan kapan konsep penataan jangka menengah (midterm) akan dirilis. Menurut dia, keputusan yang terburu-buru itu kerap kali diambil lantaran banyaknya desakan dari netizen lewat media sosial.
Baca: PKL Tanah Abang Minta Direlokasi Setelah Lebaran
“Belajar dari tahap pertama, kami tidak ingin terburu-buru. Kami didorong-dorong, kan sama kalian. Didorong-dorong sama netizen, akhirnya terburu-buru," kata Sandiaga di Union Space V Office, Jakarta, Jumat, 9 Maret lalu.
Sandiaga Uno lalu membuka rahasia alasan penataan Tanah Abang selama ini tersendat. Menurut dia, dalam penataan tahap pertama Tanah Abang, seperti penutupan Jalan Jatibaru Raya pada Desember 2017, Pemerintah Provinsi DKI belum sempat berkomunikasi dengan Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra, Ombudsman Nasional, pejalan kaki, dan instansi terkait lain.
"Kami belum memberi sosialisasi yang cukup tentang penataan Pasar Tanah Abang. Akhirnya belum sempat komunikasi dengan Pak Halim, belum sempat komunikasi panjang dengan instansi terkait, belum sempat ngomong sama pejalan kaki, Ombudsman," kata Sandiaga Uno.