Said Aqil Siradj Ajarkan 3 Persaudaraan NU kepada Anak Jalanan
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Untung Widyanto
Sabtu, 26 Mei 2018 20:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj hari ini membuka Madrasah Ramadan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Acara ini diikuti oleh ratusan anak jalanan yang berasal dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, dan Serang.
Dalam ceramahnya, Said menyampaikan tiga macam persaudaraan menurut NU. Bagi NU, kata Said, tidak ada manusia yang menjadi musuh.
Baca juga: Alasan Said Aqil Siradj PBNU Tidak Ikut Aksi Bela Palestina
Persaudaraan yang pertama, kata Said, yakni persaudaraan sesama umat Islam dari seluruh dunia.
"Jumpa dengan orang Islam dari mana saja, saudara semua, seagama Islam," kata Said di Masjid Hasyim Asyari, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu, 26 Mei 2018.
Yang kedua, lanjut Said, yakni persaudaraan antara manusia sebangsa dan setanah air, kendati berbeda agama.
"Kamu ketemu orang Papua, beragama Katolik, saudara bukan?" tanya Said yang disambut teriakan "saudara" oleh anak-anak. Jawaban yang sama terlontar pula ketika Said bertanya tentang orang Batak yang beragama Kristen atau orang Bali yang menganut Hindu.
Adapun persaudaraan ketiga menurut NU, kata Said, yakni persaudaraan sesama umat manusia.
"Kenapa? Karena sama-sama keturunan Adam dan Hawa. Ketemu manusia di mana saja agamanya, apa saja, saudara," ujarnya.
Said juga menyinggung ihwal Islam yang mengajarkan kedamaian. Kepada para anak jalanan tersebut, Said berpesan agar mereka hidup harmonis dan menjadi orang yang bisa dipercaya.
"Kita sore hari ini berkumpul di sini menjadi insan yang harmonis, damai, jangan berantem ya. Jangan tawuran," kata Said.
Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Arifin Junaidi mengatakan kali ini merupakan tahun kedua organisasinya menyelenggarakan Madrasah Ramadan. Acara ini akan berlangsung selama empat hari.
Arifin berujar, selain anak jalanan, Madrasah Ramadan ini juga diikuti oleh anak yatim piatu. Kata dia, ada lebih dari 850 anak yang hadir untuk ikut acara ini.
"Sekitar 99 persen anak jalanan itu Muslim. Di jalanan tidak ada yang menyapa dan membimbing mereka. Kami coba paling tidak setahun sekali menyapa dan membimbing mereka," kata Arifin yang mendampingi Said Aqil Siradj di Masjid Hasyim Asyari.