KPAI Tegaskan Remaja Pengancam Jokowi Berhak Beroleh Pendidikan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 29 Mei 2018 19:13 WIB

Susanto, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). kpai.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI akan mendalami kabar dikeluarkannya RJ, remaja pengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi), dari sekolah. RJ, 16 tahun, adalah pelajar yang berhadapan dengan hukum karena kasus video ancaman terhadap Presiden.

Ketua KPAI Susanto mengatakan, pada prinsipnya, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. "Meski anak berhadapan dengan hukum, dia berhak mendapatkan pendidikan. Negara harus memberikan layanan kepada mereka karena itu hak dasar," katanya melalui pesan pendek kepada Tempo, Selasa, 29 Mei 2018.

Baca: Pelajar Pengancan Presiden Jokowi Jalani Bimbingan Mental di Kemensos


Sebelumnya, RJ ditangkap Kepolisian Daerah Metro Jaya setelah video dirinya mengancam Jokowi beredar. Kepada polisi, RJ mengaku tak bermaksud melontarkan ucapan yang menghina dan mengancam Jokowi. Dia mengaku video itu hanya iseng untuk memenuhi tantangan dari teman-temannya.

Kemarin, Kepala Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan mendapat kabar RJ dikeluarkan dari sekolahnya. Namun Argo tidak merinci alasan pihak sekolah mengeluarkan RJ. Sejak remaja itu ditangkap pada 23 Mei 2018, polisi tidak memberikan keterangan lengkap soal sekolah RJ.

Cuplikan video seorang pria mengancam akan membakar rumah dan tembak Presiden Jokowi. Instagram.com

Susanto enggan berkomentar lebih lanjut ihwal keputusan sekolah mengeluarkan RJ, termasuk apakah hal tersebut mencederai hak anak atas pendidikan.

Dia ingin mendengar langsung alasan sekolah mengeluarkan remaja yang kini dititipkan di Panti Sosial Marsudi Putra itu. "Kami mau tanya dulu secara utuh apa alasannya," ujarnya.

Susanto mengatakan KPAI juga akan mencari tahu opsi kelanjutan pendidikan RJ. Dia belum memastikan apakah RJ sebaiknya pindah sekolah atau dapat tetap di sekolah lamanya.

"Kami harus dalami dulu terkait kelanjutan pendidikannya di sekolah asal, termasuk juga mendalami profil anak di sekolah, seperti apa sisi historis perilaku sebelum kejadian ini," ucapnya tentang langkah terbaru lembaga KPAI.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

2 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

4 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

5 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

5 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

6 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

6 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

7 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

8 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya