Kontroversi Pohon Plastik: Pemilik Gedung Kantor PT Cahaya Bicara

Senin, 4 Juni 2018 14:32 WIB

Kantor PT Cahaya Perisai Afiyah, pemenang lelang pengadaan bibit tanaman dan dekorasi, di Jalan Patriot Dalam Nomor 27 A, Kelurahan Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi. pada Senin, 4 Juni 2018. FOTO: Tempo/adi warsono

TEMPO.CO, Bekasi - Kontroversi pemasangan pohon plastik di beberapa titik trotoar Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, menyeret PT Cahaya Perisai Afiyah.

Dalam penawaran proyek di jaman lpse.jakarta.go.id disebutkan bahwa pengadaan tanaman hidup dan bahan dekorasi di bawah Dinas Kehutanan DKI. Anggarannya Rp 8,5 miliar yang dibiayai APBD 2018.

Baca: Anies Baswedan Cabut Pohon Plastik di Sudirman, Ini Awal Mulanya

Tanaman itu akan dipasok ke sejumlah kebun pembibitan milik Pemda DKI. Pemenangnya adalah PT Cahaya Perisai dengan penawaran Rp 8,1 miliar.

Di sosial media, PT Cahaya Perisai dituduh sebagai pemasok pohon-pohon plastik. Sedangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyatakan bahwa pohon itu milik Pemerintah Kota Jakarta Pusat yang sudah dipasang sejak 2017.

Tempo mendatangi Kantor PT Cahaya Perisai Afiyah di Jalan Patriot Dalam Nomor 27 A, Kelurahan Jakasampurna, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Lihat juga: Warga Ini Sebut Sebetulnya Pohon Imitasi Bisa Percantik Kota

Tak ada pelang nama perusahaan di depannya. Bangunan tertutup pagar tinggi yang setengahnya dipasang polycarbonate warna biru. Tempo tak bisa menemui siapapun karena kantor tutup.

Ardi yang disebut-sebut Dirut PT Cahaya Perisai berhasil dihubungi. Namun, dia mengaku tidak terlibat dalam pengadaan pohon plastik.

"Pohon imitasi itu bukan kami," kata Ardi kepada Tempo siang ini, Senin, 4 Mei 2018.

Dia menuturkan, PT Cahaya Perisai Afiyah kini bergerak di bidang pengadaan bibit tanaman sejak diubah peruntukannya pada Maret 2017. Sebelumnya, berdasarkan data, perusahaan ini mengurusi pengadadaan alat-alat kedokteran dan laboratorium.

Meski bicara soal jenis usaha PT Cahaya Perisai dan tender pohon plastik, Ardi membantah menjabat dirut. Menurut dia, Dirut PT Cahaya adalah Surachman. "Lebih jelasnya langsung ke dirutnya Pak Surachman."

Lalu apa kaitan Ardi dengan PT Cahaya Perisai?

Ardi menjelaskan, perusahaan yang dikabarkan memasok pohon plastik itu menyewa rumah keluarganya di Jalan Patriot Dalam tersebut untuk dijadikan kantor. "Saya kenal baik Pak Surachman," katanya.

Berita terkait

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

7 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

13 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Usul Alihkan Anggaran Pin Emas ke KJMU, Wakil Ketua DPRD: APBD Bukan Anggaran Pribadi

55 hari lalu

Usul Alihkan Anggaran Pin Emas ke KJMU, Wakil Ketua DPRD: APBD Bukan Anggaran Pribadi

Rany Mauliani, mengatakan, usulan mengalihkan anggaran pin emas anggota DPRD DKI Jakarta ke KJMU sulit direalisasikan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

20 Februari 2024

Aturan Pembatasan Impor Bahan Baku Bakal Diterapkan, Apindo Minta Ada Pengecualian

Apindo menilai, penerapan aturan itu tak perlu ditunda, namun perlu ada pengecualian pada beberapa bahan baku yang belum dan kurang diproduksi dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

18 Februari 2024

Reforestasi IKN Nusantara, Pemerintah Siapkan 15 Hingga 25 Juta Bibit Pohon per Tahun

Bambang Susantono mengatakan kawasan hutan yang digunakan untuk membangun IKN adalah hutan produksi.

Baca Selengkapnya

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

26 Januari 2024

Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

Hilangnya semut membuat gajah melahap pohon akasia sehingga singa sulit menangkap zebra di sabana.

Baca Selengkapnya

Kehutanan Digital, Peneliti Simulasikan Pertumbuhan Pohon Pakai AI

23 Januari 2024

Kehutanan Digital, Peneliti Simulasikan Pertumbuhan Pohon Pakai AI

Dipandang tonggak penting antara kecerdasan buatan (AI) dan pemodelan alami.

Baca Selengkapnya