Staf Presiden Dibegal Ralat Keterangan, Ini Katanya

Reporter

Zara Amelia

Jumat, 6 Juli 2018 15:02 WIB

Kawasan sekitar Halte Transjakarta Glodok di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, pada Kamis, 5 Juli 2018. Ini adalah lokasi pembegalan yang dialami staf ahli muda pembantu Presiden Jokowi, Armedya Dewangga. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Staf ahli presiden, Armedya Dewangga, meralat keterangannya tentang peristiwa begal yang dialaminya di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, pada 8 Juni 2018 lalu. Dia menyatakan telah memeriksa kembali kerugian akibat pembegalan itu dan menemukan tidak ada dokumen negara yang hilang.

“Tidak benar jika file yang dirampas adalah dokumen negara, seluruhnya cuma berisi file pribadi saja,” kata Armedya ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 5 Juli 2018.

Baca:
Begal Staf Presiden Masih Bebas, Ini Kata Polisi

Keterangannya itu menyusul klarifikasi yang diberikan Kantor Staf Presiden pada hari yang sama. Kantor itu melalui Tenaga Ahli Madya Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP Agustinus Eko Raharjo memastikan bahwa tidak ada dokumen negara yang digasak begal.

Agustinus menjelaskan, barang-barang yang hilang, seperti laptop dan dua hard disk, seluruhnya adalah barang pribadi Armedya. Menurutnya, tidak ada dokumen negara karena, “Dia (Armedya) itu desainer, video grafis.”

Baca:
Staf Presiden Dibegal, KSP Bantah Dokumen Negara Melayang

Sebelumnya, Armedya yang adalah ahli muda di Kedeputian III Bidang Kajian Pengelolaan dan Isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan telah menjadi korban begal. Modus kejahatan jalanan yang menyasarnya itu adalah penipuan ban kempis.

Pembegalan dikisahkannya terjadi di Jalan Gajah Mada pada Jumat sore, 8 Juni 2018, atau sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Saat itu, dia sedang berkendara sendiri dan silih berganti dihampiri empat orang yang mengendarai tiga sepeda motor.

Baca:
Kasus Begal Staf Presiden, Ini Surat Laporan Korban ke Polisi

Berdasarkan rekaman CCTV yang Tempo terima, terlihat mobil Armedya menepi tepat di depan gerbang Citywalk Gajah Mada. Saat dia turun mengecek kondisi ban, satu di antara pelaku diduga membuka pintu mobilnya. Pelaku menggondol tas ransel berisi laptop, hard disk, dan uang tunai.

Akibat kejadian itu, Armedya mengaku kehilangan satu unit MacBook ME294, hard disk Seagate, hard disk Western Digital putih, dan uang tunai Rp 3,3 juta. Dia sempat menuturkan laptop dan hard disk berisi dokumen negara yang bersifat rahasia dan mendorong kepolisian memburu pelaku.

Armedya bahkan mengungkap pula sebuah surat yang telah dikirim dari Kantor Staf Presiden karena alasan pentingnya dokumen yang hilang tersebut. Tak ada keterangan dari KSP perihal surat itu. Namun Agustinus menyampaikan apresiasi terhadap kepolisian yang telah menindaklanjuti pengaduan Armedya.

Berita terkait

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

35 menit lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

2 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

8 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

10 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

10 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

10 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

11 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

11 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

12 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

13 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya