TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar memastikan sopir truk bernama Marthen Lay Raga Melolo tewas akibat terkena peluru nyasar. Insiden itu terjadi 9 Juli lalu saat ia tengah mengendarai truk di Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road di T.B. Simatupang. "Iya, yang berada di kepalanya adalah proyektil," kata Indra, Selasa, 17 Juli 2018.
Indara mengatakan telah memeriksa enam saksi untuk mengungkap kasus tersebut. Saksi-saksi itu adalah rekan korban yang ada di dalam truk dan penduduk di sekitar lokasi kejadian.
Dalam penyelidikan ini, kata Indra, polisi belum bisa mengambil kesimpulan. Namun berdasarkan hasil visum diketahui peluru datang dari kiri Marthen. "Pelurunya bersarang di kepala," katanya. "Perlu ada uji balistik. Masih menunggu uji labfor (labortorium forensik)."
Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan Marthen saat itu tengah membawa muatan bangku jok bioskop menggunakan truk Puso B 9849 U. Ia berangkat dari PT Yureka di Jalan Suci, Ciracas, Jakarta Timur dan sempat menjemput temannya di Jalan Baru Kampung Rambutan.
Kemudian ketika sampai di lampu merah Pasar Rebo, Marthen meminta temannya untuk mengambil alih kemudi. "Korban bertukar posisi karena ingin ngopi," kata Argo.
Saat kendaraan melintas di Tol JORR arah Pasar Rebo menuju ke Lebak Bulus, Jakarta Selatan, saksi mendengar suara letusan kecil menyerupai letusan korek gas. "Tak lama kemudian saksi melihat korban terjatuh ke arah kanan dan melihat kepala sebelah kiri mengeluarkan darah," ujar Argo.
Silakan baca berita-berita lain tentang peluru nyasar