Seorang pengguna jasa KRL melakukan uji coba E-Gate (gerbang elektronik) dan E-Ticket (tiket elektronik) untuk KRL commuter line di Stasiun Duri, Jakarta Barat. (09/04). TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan kembali ke penggunaan tiket kertas di 79 stasiun kereta rel listrik (KRL) sepanjang Senin, 23 Juli 2018, atau sejak perjalanan kereta pertama hingga terakhir. Pengumuman ini disampaikan terkait molornya pembaruan sistem tiket elektronik yang sedang dikerjakan.
“PT KCI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL,” kata VP Komunikasi Perusahaan PT KCI, Eva Chairunisa, dalam siaran persnya Minggu malam, 22 Juli 2018.
Pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik yang telah dimulai sejak Sabtu 21 Juli 2018 ternyata belum selesai hingga menimbulkan antrean panjang di banyak stasiun pada Minggu 22 Juli 2018. Eva sempat menjanjikan pembaruan di seluruh stasiun tetap akan rampung setelah tenggat Minggu Pukul 11 terlewati. Belakangan dia menyebar keterangan tertulis yang mengindikasikan kalau pembaruan belum akan rampung sepanjang Senin 23 Juli 2018.
Dia menjelaskan, tiket kertas dijual seharga Rp 3 ribu ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat transaksi calon penumpang diminta menyiapkan uang pas ketika membeli tiket di loket. Prosedur pembeliannya, pengguna bisa mengantre di loket atau membeli melalui petugas di luar loket. Satu tiket hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL.
Di stasiun awal, Eva menerangkan, tiket kertas diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan. Karena kembali ke sistem lama dan manual tersebut, Eva mengatakan, “PT KCI mengimbau pengguna jasa untuk merencanakan kembali waktu perjalanannya.”
Menurut Eva, permintaan maaf khususnya dialamatkan kepada pengguna Kartu Multi Trip (KMT) dan kartu uang elektronik dari bank. Kondisi ini membuat mereka harus membeli tiket di loket sebelum menggunakan jasa KRL.