Dinas SDA Klaim Rekayasa Aliran Air di Kali Item Efektif Kurangi Bau Busuk

Minggu, 29 Juli 2018 15:55 WIB

Warga Jakarta menabur bubuk penghilang bau di Kali Sentiong atau Kali Item, Kemayoran, Jakarta Utara, 29 Juli 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta mengklaim upaya merekayasa aliran air di Kali Item dan Sentiong, Kemayoran, cukup efektif mengurangi bau busuk. Upaya menggelontor sungai di Jakarta Utara itu dilakukan sejak Selasa lalu.

Baca: Jaring Tak Efektif, Bau Kali Item Sampai ke Lobi Wisma Atlet

Kepala SDA DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan upaya merekayasa aliran air kali Item dan Sentiong itu dibantu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).

"Rekayasa aliran air agar semua beban air tidak dilimpahkan ke Kali Sentiong," kata Teguh saat meninjau Kali Sentiong, Ahad, 29 Juli 2018.

Ia mengatakan selama ini seluruh aliran air dilimpahkan ke Kali Sentiong, yang sebelumnya disebut sebagai Kali Item. Caranya, kata dia, dengan memanfaatkan pompa air yang berjarak sekitar 100 meter dari Kali Sentiong.

Warga Jakarta menabur bubuk penghilang bau di Kali Sentiong atau Kali Item, Kemayoran, Jakarta Utara, 29 Juli 2018. Tempo/Imam Hamdi

Pihaknya saat ini telah merekayasa beban air yang menuju Kali Sentiong dengan memecahnya agar masuk ke Kali Item, sebagai outlet aliran air di sana. "Jadi, perlu ada pengaturan elevasi air."

Baca: Kali Item, Anies Meralat: Bukan Pewangi, Tapi Penghilang Bau

Menurut dia, jika ketinggian air di Kali Sentiong mencapai 160 cm, maka bakal berdampak terhadap warga. Untuk itu, SDA telah melakukan pemompaan air di wilayah Honda 2 dan Honda 3 di dekat kawasan tersebut.

Advertising
Advertising

Di dekat lokasi pompa Honda, telah terpasang dua unit pompa bergerak dengan kapasitas 1.000 liter dan empat pompa dari Kementerian dengan total bisa menyedot air 3 ribu liter per detik.

Warga Jakarta menabur bubuk penghilang bau di Kali Sentiong atau Kali Item, Kemayoran, Jakarta Utara, 29 Juli 2018. Tempo/Imam Hamdi

"Air kami pompa semua agar ada minus di Kali Item, sehingga di kali Sentiong bisa dialirkan. Langkah ini sudah dilakukan sejak lima hari lalu, dan dampaknya cukup signifikan."

Menurut dia, rekayasa aliran air tersebut bisa mengurai endapan lumpur sehingga bisa mengurangi bau busuk di Kali Sentiong, yang berada di samping Wisma Atlet Kemayoran.

Selain itu, pemerintah juga mempunyai empat aerator dan nano bubble generator untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air sungai dan membantu kerja bakteri pengurai.

"Kami pun berusaha menjernihkan air di sana," ucapnya.

Di samping itu, kata dia, masyarakat juga turun membantu pemerintah untuk menghilangkan bau di kali tersebut.

Bahkan, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DKI Jakarta dan alumni Universitas Gajah Mada Jakarta telah ikut membantu menghilangkan bau kali.

Sejumlah petugas UPK Badan Air membersihkan Kali Item di dekat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, 27 Juli 2018. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memasang jaring di atas Kali Item untuk menghilangkan bau yang berasal dari kali tersebut. Tempo/Fakhri Hermansyah

HKTI telah menyumbang 500 kg bubuk penghilang bau untuk ditabur di kali tersebut. Sedangkan, alumni UGM memberikan cairan mikroba sebanyak 5 ribu liter yang bisa membantu mengurai limbah penyebab bau busuk di kali.

"Hari ini sudah ditabur dan akan kami evaluasi lima hari ke depan," kata Teguh.

Pantauan Tempo bau busuk berkurang di bagian Kali Sentiong yang tidak dipasang kain waring hitam setelah ditabur bubuk penghilang bau. Ruas tersebut berada di perempatan Jalan Rd. H. Keneng Mudatsir dan Jalan Sunter Jaya sampai Jembatan Mato.

Sedangkan, bau basuk masih menyengat hidung di ruas kali Sentiong yang sebelumnya disebut Kali Item yang dipasangi waring. Lokasi tersebut tepat berada di belakang Wisma Atlet Kemayoran.

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

8 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

10 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pakar Jepang dan Cina Diskusi Soal Pelepasan Air Limbah Fukushima

34 hari lalu

Pertama Kali, Pakar Jepang dan Cina Diskusi Soal Pelepasan Air Limbah Fukushima

Ini menjadi pembicaraan pertama Jepang-Cina sejak Tokyo mulai melepaskan air limbah Fukushima ke laut tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

38 hari lalu

Sopir dan Kernet Truk Tangki Pertamina jadi Tersangka BBM Bercampur Air di SPBU Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menetapkan tiga tersangka dalam kasus BBM Pertalite bercampur air di SPBU 34.17106.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

39 hari lalu

Inilah 5 Alasan Kucing Takut Air

Ada beberapa hal yang membuat kucing takut dengan air. Salah satunya karena sifat genetik yang dibawa dari nenek moyang spesiesnya.

Baca Selengkapnya

Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

40 hari lalu

Perempuan di Gaza Melahirkan Tanpa Air

UN Women melaporkan situasi terkini bagi perempuan di Gaza yang kekurangan makanan dan air, serta dampaknya bagi kehidupan mereka.

Baca Selengkapnya

Cina Kecam Jepang karena Buang Lagi Limbah Nuklir PLTN Fukushima

29 Februari 2024

Cina Kecam Jepang karena Buang Lagi Limbah Nuklir PLTN Fukushima

Kedutaan Besar Cina mengkritik pemerintah Jepang yang melanjutkan pembuangan air limbah dari PLTN Fukushima

Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

28 Februari 2024

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Krisis air diproyeksikan akan meningkat karena pertumbuhan populasi dan kebutuhan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

22 Februari 2024

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya