Anies Beda Pendapat dengan Sandiaga Soal Penuntasan Kali Item

Minggu, 29 Juli 2018 18:21 WIB

Warga duduk di pinggir Kali Item dengan latar belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat, 20 Juli 2018. Wisma Atlet ini akan menjadi tempat tinggal para atlet selama perhelatan Asian Games 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dikejar waktu untuk menuntaskan bau di Kali Item dan Kali Sentiong menjelang Asian Games 2018, Gubernur Anies Baswedan memilih pendekatan berbeda dengan Sandiaga.

Baca: Hilangkan Bau, Serbuk dan Cairan Ini Ditabur di Kali Item

Anies Baswedan menyatakan tak akan menutup produksi perajin tempe di kawasan Kali Sentiong atau Kali Item, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan akan minta usaha kecil dan menengah (UKM) menghentikan produksi tempe karena limbahnya membuat Kali Item bau menyengat.

Anies tak mau menyetop perekonomian produsen tempe yang masuk kategori kecil dan menengah itu.

"Jadi kegiatan usaha boleh jalan, tapi limbahnya dikelola. Sehingga tidak dibuang di sungai," kata Anies di Rasuna Said, Jakarta Selatan, Ahad, 29 Juli 2018.

Baca: Waring Kurangi Bau Kali Item, Anies Baswedan Tambah 200 Meter

Kamis lalu, Sandiaga Uno melontarkan kebijakan baru menjelang pembukaan Asian Games 2018. Dia memerintahkan kepada perajin tempe di Kali Sentiong, Jakarta Pusat, untuk menghentikan produksi. Alasannya, limbah pembuatan tempe mencemari air sungai sehingga menimbulkan bau tak sedap.

"Kami meminta mereka menghentikan produksi dan akan dicarikan solusinya," kata Sandiaga di kompleks Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Juli 2018.

Bahkan Sandiaga Uno berencana melarang para perajin tempe di sekitar Kali Item dan Kali Sentiong meneruskan usahanya. "Saya inginnya berhenti produksi tidak hanya saat Asian Games, tapi seterusnya," ujar Sandiaga.

Menurut Sandiaga, para pembuat tempe tersebut membuang limbah ke Kali Sentiong. Limbah tersebut mencemari kali, sehingga menimbulkan bau busuk.

Advertising
Advertising

Tudingan Sandiaga mendapat bantahan dari Sumaeri, perajin tempe di RT 08 RW 03 Sunter Jaya, Jakarta Utara.

Menurut Sumaeri, Kali Item dan Kali Sentiong menjadi kotor dan bau karena tercemar limbah rumah tangga. Sebab limbah rumah tangga warga Kemayoran dibuang ke sungai tersebut.

Dengan alasan itu, Sumaeri terang-terangan menolak perintah Sandiaga untuk menghentikan produksi tempe. “Kalau pemerintah meminta kami berhenti membuat tempe, kami menolak,” ujar dia kepada Tempo di kediamannya, yang juga menjadi tempat usaha.

Sanadi, 60 tahun, juga perajin tempe, mengatakan limbah tempe kini sudah tidak terlalu bau karena berupa air tanpa kulit kedelai. Dia mempunyai usaha tempe di rumahnya, di wilayah RT 12 RW 03 Sunter Jaya, Jakarta, sejak 1973.

Sandiaga menuturkan Wali Kota Jakarta Utara dan Jakarta Pusat telah mendata 150 usaha kecil menengah perajin tempe dan tahu di sekitar Kali Sentiong dan Kali Item. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah serta Perdagangan Provinsi DKI Jakarta juga telah turun ke lapangan untuk mencari solusi.

Berita terkait

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

13 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

16 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

18 jam lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

18 jam lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

1 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

1 hari lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

2 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya