Ini 3 Hal yang Akan Sandiaga Adopsi dari Rusia buat Asian Games
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Dwi Arjanto
Sabtu, 4 Agustus 2018 16:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno baru saja menyelesaikan kunjungan kerja ke Moskow, ibu kota Rusia, pada Rabu-Jumat, 1-3 Agustus 2018, kemarin.
Dalam kunjungan tiga hari ke negara tuan rumah Piala Dunia 2018 itu, Sandiaga Uno mengatakan akan mengadopsi tiga hal untuk diterapkan saat Asian Games mendatang.
Baca: Sandiaga Ingin Jakarta Tiru Moskow yang Sukses Gelar Piala Dunia 2018
"Pertama itu one command control untuk lalu lintas. Jadi ada pejabat senior yang bisa mengambil keputusan untuk merekayasa lalu lintas," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 Agustus 2018.
Sandiaga menceritakan sistem itu sukses membuat manajemen lalu lintas di sana menjadi lancar. Saat Piala Dunia, waktu tempuh dari bandara menuju Kota Moskow memakan waktu 1-1,5 jam. Namun seusai acara itu berlangsung, waktu tempuhnya kembali menjadi 3-4 jam. "Macet di Moskow itu parah sekali," ujar dia.
Hal kedua yang akan Sandiaga adopsi adalah teknologi 160 ribu CCTV yang terpasang di seluruh wilayah Moskow. Seratus ribuan CCTV itu berguna agar sistem Intelligent Transport System (ITS) atau sistem transportasi cerdas bisa diterapkan.
Melalui sistem tersebut, Moscow Traffic Management Centre (TMC) dapat memonitor dan memprediksi kondisi lalu lintas secara akurat.
Sehingga kepadatan kendaraan mampu tersebar secara merata berdasarkan kapasitas ruas jalan. Kondisi lalu lintas itu diperbarui tiap 1-2 menit dan dapat dipantau langsung melalui layar informasi dalam kota, radio, situs resmi, dan media lain yang telah bekerja sama dengan Moscow TMC.
Simak juga:
Ini Daftar 70 Sekolah di DKI Jakarta yang Diliburkan Saat Asian Games
Di Moskow Sandiaga Uno Pamer Stadion Gelora Bung Karno
Terakhir, Sandiaga mengatakan akan mengadopsi sistem telekomunikasi yang paling tradisional, seperti menggunakan walkie talkie. Sebab, saat perhelatan Asian Games berlangsung, akan banyak orang dalam satu wilayah dan membuat sistem jaringan komunikasi down, terutama jaringan 3G dan 4G.
"Itu yang diingatkan Moskow, kemarin. Jadi jaringan yang akan digunakan akan terpisah dari yang dipakai perusahaan lain," ujar Sandiaga.