Juru bicara Front Pembela Islam Munarman bersama Kuasa Hukum Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Kapitra Ampera, saat memberikan pernyataan terkait aksi 21 Februari 2017, di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, 19 Februari 2017. Tempo/Egi Adyatama
TEMPO.CO, Jakarta -Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menyatakan rumah mantan pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, diyakini aman. Pada Senin malam, rumah caleg PDIP itu dilempari bom molotov.
"Petugas telah menyisir di sekitar rumah, dan sementara ini aman," kata Kombes Indra saat ditemui di lokasi pelemparan bom, Jakarta Selatan, Senin malam, 6 Agustus 2018.
Indra mengatakan polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki teror pelemparan bom ke garasi rumah milik Kapitra Ampera. Polisi juga memeriksa CCTV di lokasi kejadian.
"Ya, kira-kira kurang lebih pada pukul 19.00 WIB ada pelemparan molotov ke kediaman Bapak Doktor Kapitra Ampera, dan beliau langsung melaporkan pada kami, Polsek maupun Polres," kata Indra.
Pihak penyidik sudah mengamankan dua bom molotov yang dibuat dengan mengisi bensin di dalam botol minuman berenergi.
"Kita saat ini masih mendalami saksi-saki, dan memeriksa semua alat bukti yang ada untuk mengungkap pelakunya," ujarnya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menjelaskan, sebelum melakukan aksinya, pelaku terlihat telah melakukan pengintaian di depan rumah Kapitra Ampera.
"Ini memang jalur umum. Ada beberapa motor yang mampir melihat-lihat. Ada yang pergi, lalu kembali melihat lagi, dan dua motor itu pergi lalu balik, dan langsung melakukan eksekusi (pelemparan bom molotov)," kata Indra.
Saat ini, kata Indra, Kapitra Ampera cukup kooperatif untuk membantu pihak kepolisian. Diduga ada empat orang menggunakan helem dan masker melempar bom molotov ke rumah caleg PDIP itu.