Sandiaga Uno Sebut 2 Alasan Pertumbuhan Ekonomi DKI Turun
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 8 Agustus 2018 07:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan dua alasan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta turun. Pada triwulan pertama 2018, ekonomi DKI tumbuh 6,02 persen. Angka itu turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,48 persen.
Baca: Triwulan Pertama 2018, Perekonomian DKI Turun Dibanding Era Ahok
Alasan Pertama, ujar Sandiaga, investasi beberapa proyek infrastruktur seperti Light Rail Transit (LRT) tahap I dan Mass Rapid Transit (MRT) tahap I masih berlangsung.
"Sehingga belanja aktivitas modal menurun," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 7 Agustus 2018.
Sandiaga meyakini, pertumbuhan ekonomi akan meningkat seiring pembangunan dan investasi infrastrutur. Khususnya begitu proyek LRT dan MRT memasuki dan berkembang di tahap II.
Kedua, lanjut Sandiaga, penurunan pertumbuhan ekonomi disebabkan berkurangnya ekspor jasa. Menurut dia, jumlah tamu hotel luar negeri untuk kepentingan bisnis dan wisata berkurang.
"Hal ini dipahami karena jarangnya kegiatan meeting konvensi atau eksibisi di bulan puasa, efek Ramadan," ucap Sandiaga.
Baca: Anies Baswedan Yakin Pertumbuhan Ekonomi Jakarta 6,52 Persen
Sandiaga berjanji menggenjot pertumbuhan itu di triwulan berikutnya. Caranya dengan melanjutkan pembangunan proyek-proyek infrastruktur DKI.
Selain itu, Sandiaga berharap ada peningkatan konsumsi masyarakat selama Asian Games dan Asian Para Games 2018. "Juga akan kita dorong dari perkembangan OK OCE," katanya.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Thoman Pardosi, pertumbuhan ekonomi DKI sebesar 6,02 persen masuk kategori wajar karena tren awal tahun memang melambat. Perekonomian Ibu Kota biasanya akan kembali naik pada triwulan kedua-keempat.