Cerita Pekerja Pemakaman Pondok Ranggon di Tengah Musim Kemarau

Editor

Suseno

Sabtu, 11 Agustus 2018 06:59 WIB

Seorang pekerja sedang menyirami makam dengan air dari selokan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Kamis, 9 Agustus 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Musim kemarau panjang yang menerpa Jakarta membuat area Tempat Pemakaman Umum Pondok Ranggon kekeringan. Namun, di beberapa petak makam terlihat ada yang bewarna hijau segar. Sebab, petak makam tersebut diurus oleh pekerja lepas yang disewa oleh ahli waris makam.

Baca: Kemarau, Makam Disiram Air Got

"Harus disiram air setiap hari, sudah dikasih uang sama ahli waris untuk rawat makamnya," ujar Samis, salah seorang pekerja, Kamis, 9 Agustus 2018.

Samis menuturkan ia bukan pekerja resmi TPU Pondok Ranggon. Melainkan hanya orang yang dibayar oleh ahli waris untuk mengurusi makam keluarga dari ahli waris tersebut. Dari para penitip inilah Samin mendapatkan uang sebesar Rp 50 - 100 ribu untuk menjaga satu makam.

Setiap hari, Samis harus mengurus 25 makam. Jumlah itu tergolong kecil. Sebab pengurus makam lain seperti dirinya, bisa mengurus 75 - 100 makam di TPU seluas 68 hektare itu. "Jumlah pekerja kayak saya ada ratusan," ujar dia.

Lelaki asal Cirebon itu mengatakan sudah bekerja di TPU Pondok Ranggon sejak lima tahun lalu. Sebelumnya, ia berpetani di kampung. Dia tertarik ke Jakarta setelah diajak oleh adiknya yang sudah lebih dulu menjadi pengurus makam. "Adik saya yang ajak kerja begini. Ya disukuri aja," ujar pria berusia 60 tahun itu.

Samis begitu telaten mengurus makam yang dititipkan kepadanya. Tidak hanya disiram dengan air, tetapi dia juga membersihkan makam dari rontokan daun dan mencabut ilalang yang tumbuh di sekitar makam. Samis berharap hasil kerjanya dapat memuaskan para ahli waris saat mereka berziarah.

Ia menuturkan di hari-hari biasa sangat jarang ada ahli waris berziarah ke makam. Oleh sebab itu, tak jarang Samis harus pulang ke rumah dengan tangan hampa meskipun sudah bekerja keras merawat 25 makam titipan itu.

"Nanti kalau bulan puasa mau Lebaran baru banyak. Sebulan bisa naggok sampai Rp 2 juta," ujar dia.

Kepala Satuan Pelaksana TPU Pondok Ranggon Marton Sinaga mengatakan pekerja seperti Samis jumlahnya ada ratusan di sana. Ia tak melarang para pekerja tersebut mengurus makam milik ahli waris, selama hal itu merupakan permintaan. "Jadi bukan pungli kalau permintaan masyarakat," ujar dia.

Advertising
Advertising

Namun, Marton mengatakan saat ini sedang mengurangi jumlah pekerja lepas tersebut, dengan cara menjadikan mereka sebagai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang digaji UMR oleh Pemprov DKI. Sebab, kata Marton, saat ini TPU Pondok Ranggon sedang memperluas area pemakaman sehingga memerlukan PJLP lebih banyak.

Berita terkait

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

5 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

5 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

7 hari lalu

Jakarta Diprediksi Kemarau Mulai Akhir April Ini, Bagaimana Daerah Lain?

Sebagian daerah di Pulau Jawa diprediksi akan mulai mengalami musim kemarau pada akhir April 2024

Baca Selengkapnya

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

7 hari lalu

Penelitian Tak Tuntas Sesar Gempa IKN dan Syarat TOEFL dari PT KAI di Top 3 Tekno

Selain soal sesar gempa di sekitar IKN dan syarat TOEFL untuk pelamar kerja di PT KAI, ada pula prediksi ketibaan musim kemarau di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

8 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

9 hari lalu

BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

36 hari lalu

BMKG Prediksi Musim Kemarau Dimulai pada April

Pantura bakal menjadi daerah pertama di Jawa yang memulai musim kemarau pada April mendatang.

Baca Selengkapnya

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

36 hari lalu

Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

37 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya