Retno Marsudi dan Anies Baswedan menyaksikan ajang final pertandingan badminton tunggal putra di ajang Asian Games 2018 (Instagram)
TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintahan Gubernur Anies Baswedan berencana menambah bonus atlet Asian Games 2018 asal Jakarta. Kenaikan dari besaran yang sudah ditetapkan sebelumnya itu dipandang perlu untuk lebih memotivasi para atlet meningkatkan prestasi.
“Perlu penyesuaian lagi supaya lebih semangat,” kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda, Ratiyono, di Gedung DPRD, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Senin 3 September 2018.
Ratiyono mengungkap harapan kenaikan bonus bisa dimanfaatkan oleh atlet untuk meningkatkan gairah mereka berlatih. Dana juga bisa digunakan untuk membeli peralatan pendukung supaya performa mereka lebih baik.
Ratiyono belum mengungkap besaran kenaikan tersebut. Sebelumnya, sesuai Keputusan Gubernur yang dibuat 2017, atlet yang mendapat medali emas akan diberi bonus sebesar Rp 300 juta. Atlet yang meraih medali perak mendapat Rp 150 juta dan perunggu sebesar Rp 90 juta.
Sementara, bagi atlet yang tidak meraih medali, Pemerintah DKI juga tetap memberikan bonus sebesar masing-masing Rp 7,5 juta. “Untuk pelatih diusulkan dapat tambahan tapi masih belum kami buka karena masih pembahasan,” kata Ratiyono.
Bonus tersebut rencananya akan cair pada Oktober 2018 usai APBD Perubahan disetujui oleh DPRD. Usul mengenai kenaikan bonus atlet Asian Games 2018b itu kini telah diajukan ke Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta.
“Kalau Oktober (APBD) telah disetujui, kita bagikan. Kalau mereka (DPRD) bisa kerja cepat, September disetujui, ya bisa (bonus dibagikan) September,” kata Ratiyono lagi.
Pada Asian Games 2018 sedikitnya ada 180 atlet asal DKI Jakarta yang bertanding. Sebanyak sepuluh atlet di antaranya berhasil mendapat medali emas, sebelas atlet meraih perak, dan sembilan sabet perunggu.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyerahkan bonus kepada seluruh atlet Indonesia yang berhasil meraih medali. Untuk atlet peraih medali emas, misalnya, Jokowi menghadiahi Rp 1,5 miliar untuk pemain tunggal, Rp 1 miliar untuk setiap pemain ganda, dan Rp 750 juta untuk yang beregu.
