Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama ibunda dan adik-adik beserta pasangannya, usai pelantikannya sebagai Wakil Gubernu DKI Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, di Balai Kota Jakarta, 15 Oktober 2012. Tampak paling kiri Harry Tjahaja Purnama. Foto : Ahok.org
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpesan kepada tim pembuat film berjudul 'A Man Called Ahok' agar jujur dalam menyampaikan kisah hidupnya. Ahok, sapaan Basuki, meminta agar tak ada yang dibuat-buat agar citranya terlihat bagus.
Menurut penulis buku dengan judul yang sama, Rudi Valinka, hal tersebut menjadi pertimbangan Ahok setuju kisahnya diangkat ke layar lebar. "Pak Ahok dulu bilang, 'Oke boleh, cuman ya harus jujur', begitu," kata Rudi di Bioskop XXI Metropole, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 6 Februari 2018.
Pernyataan itu disampaikan saat Rudi meminta izin kepada Ahok pada Februari 2017 lalu di Balai Kota Jakarta. Untuk mengangkat kisah hidupnya ke dalam sebuah film, Ahok mengizinkan segala hal tentang kisahnya dipaparkan, termasuk berbagai konflik yang ia alami.
Tujuannya, agar penonton bisa mendapatkan cerita secara utuh bagaimana pribadi Ahok terbentuk hingga akhirnya menjadi seperti sekarang. "Kami apa adanya dalam membuat film ini. Pak Ahok berantem dengan orang tuanya, dengan orang sekitar, ya kami ungkap," tutur Rudi. "Kami tidak bagus-bagusin. Kami tampilkan apa adanya."
Dalam film berujudul "A Man Called Ahok", aktor Daniel Mananta atau VJ Daniel akan berperan sebagai Ahok. Film garapan sutradara Putrama Tuta dan terinspirasi dari novel karya Rudi Valinka itu akan menceritakan kisah hidup Ahok sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga ia menjadi Bupati Belitung Timur.