Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Siapakah Moeffreni Moe'min

Reporter

Adam Prireza

Editor

Suseno

Minggu, 16 September 2018 09:01 WIB

Sejarawan JJ Rizal memberikan keterangan pers tentang rencana reka ulang peristiwa rapat raksasa Ikada dan pengusilan Letkol Moeffreni Moe'mim sebagai pahlawan nasional dari Jakarta, Balai Kota DKI, Jumat, 14 September 2018. Foto: dok Forum Warga Betawi

TEMPO.CO, Jakarta - Letnan Kolonel Moh. Moeffreni Moe'min akan diusulkan menjadi pahlawan nasional dari Jakarta dalam acara "Rekonstruksi Sejarah, Seminar dan Pameran Foto Rapat Ikada" yang akan digelar di Lapangan Monas, dan Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Kamis, 20 September 2018.

Baca: 3.000 Warga Jabodetabek Gelar Reka Ulang Rapat Ikada di Monas

"Acara tersebut sekaligus untuk mendukung penganugerahan gelar pahlawan nasional dari Jakarta, Letnan Kolonel Moh. Moeffreni Moe'min," ujar sejarawan JJ Rizal dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 September 2018.

Moeffreni lahir di Pandeglang, Banten, pada 12 Februari 1921. Ia merupakan putra dari Mohammad Moe'min, mantan residen Jakarta asli Betawi. Sebelum ikut pelatihan Barisan Pemuda ketika Jepang berkuasa, Moeffreni sempat menjadi wartawan dan menjadi pemimpin redaksi Majalah Pandu Jakarta.

Setelah lulus pelatihan, ia kembali mengikuti pendidikan perwira Pembela Tanah Air (Peta). Karir militernya pun cemerlang, mulai dari menjadi instruktur Peta di berbagai daerah, hingga akhirnya ia didaulat menjadi Ketua Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jakarta Raya. BKR sendiri adalah cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dalam konferensi pers yang diunggah ke akun media sosial Youtube Betawi Channel pada 14 September 2018, JJ Rizal menjelaskan mengapa Moeffreni pantas diajukan menjadi pahlawan nasional. Saat rapat Ikada pada 19 September tahun 1945, Moeffreni bertanggung jawab penuh terhadap kemanan acara dan keselamatan presiden Indonesia, Soekarno, dan wakilnya Mohammad Hatta.

Advertising
Advertising

"Saat itu, di jasnya (Moeffreni) menaruh dua dinamit dan dipinggangnya terselip pistol. Karena dia harus pasang badan saat keselamatan Bung Karno, Bung Hatta, serta anggota kabinet yang dijemput oleh Soebijanto Djojohadikoesoemo (selama rapat Ikada)," kata Rizal.

Acara reka ulang rapat Ikada di Monas akan digelar hari ini, Ahad, 16 September 2018 pukul 15.00-17.00. Sekitar 3.000 warga Jabodetabek yang tergabung dalam Forum Warga Betawi akan turut berpartisipasi. Acara bertajuk "Samudera Merah Putih" itu akan berlangsung di lapangan Monas dan Balai Kota DKI Jakarta pada 16-20 September 2018.

Rizal mengatakan, acara diskusi tentang Ikada dan peran mantan Ketua BKR Jakarta Raya M. Moeffreni Moe’min akan digelar pada 19 dan 20 September di Gedung G Lantai Dasar Balai Kota, Jakarta Pusat, pukul 09.00 - 12.00. Dari diskusi ini diharapkan rencana pemberian gelar pahlawan nasional untuk Moeffreni semakin bulat.

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

3 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

3 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

3 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

7 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

14 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

22 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

36 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sidang Penghinaan Jokowi, JJ Rizal Sebut Rocky Gerung Jalankan Fungsi Intelektual

6 Maret 2024

Sidang Penghinaan Jokowi, JJ Rizal Sebut Rocky Gerung Jalankan Fungsi Intelektual

Dalam sidang Rocky Gerung, JJ Rizal mengulas sejarah saat Bung Hatta menggunakan kata-kata kasar dalam tulisannya di Koran Daulat Ra'jat

Baca Selengkapnya

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya