Kali Bekasi Tercemar Limbah, 51 Ribu Pelanggan Tak Dapat Air
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Ali Anwar
Kamis, 27 September 2018 15:54 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Kali Bekasi kembali tercemar, sehingga Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot Kota Bekasi menghentikan produksinya. Juru bicara PDAM Tirta Patriot, Uci Indrawijaya, mengatakan pencemaran membuat air baku sulit diolah menjadi air bersih.
Baca juga: Buaya Putih Muncul di Sungai Cileungsi, Warga Gunung Putri Geger
Akibatnya, suplai air bersih ke puluhan ribu pelanggan distop sementara hingga kondisi air baku normal. "Ada 31 ribu pelanggan kami terkena dampaknya," kata Uci kepada Tempo, Kamis, 27 September 2018.
Menurut Uci, pelanggan PDAM Tirta Patriot berada di Kecamatan Bekasi Utara dan Medansatria. Selain pelanggan PDAM Tirta Patriot, sebanyak 20 ribu pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi juga kena dampak. "Produksi dihentikan sejak pagi tadi pukul 06.30 WIB," kata Uci.
Produksi air bersih dihentikan karena limbah yang terkandung di dalam air baku tak bisa diurai. Misalnya, tingkat keasaman yang cukup tinggi, jauh melebihi baku mutu 4-7, serta kandungan logamnya. "Produksi lagi menunggu kondisi Kali Bekasi normal," ujar Uci.
Uci mengatakan, sejauh ini perusahaannya masih mengandalkan air baku dari Kali Bekasi. Sebab, suplai dari Kalimalang tidak cukup sampai ke kolam PDAM Tirta Patriot dan Tirta Bhagasasi.
Baca juga: Pencabutan Izin Reklamasi, Anies Baswedan Diminta Kebut Raperda
Ia menyebutkan, suplai dari Kalimalang sebanyak 3.000 liter per detik, sedangkan dari Kali Bekasi 4.000 liter per detik. Karena itu, air dari Kalimalang yang cenderung steril dari limbah secara otomatis akan tercampur air penuh limbah dari Kali Bekasi. "Ini sebenarnya masalah klasik, butuh solusi konkret," kata Uci.
Pertama kata dia, pencemaran di Kali Bekasi harus ditekan. Alternatif terakhir, kata dia, dibuatkan saluran khusus dari Kalimalang sebelum sipon. Soalnya, suplai air dari Kalimalang selepas sipon tak cukup, karena harus memprioritaskan untuk PDAM di DKI Jakarta.