Kriminalitas Anak, KPAI Soroti Sekolah Swasta Tak Populer
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 30 September 2018 13:52 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Komisioner di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Kota Bekasi, Ruri Arif Rianto, mengatakan kriminalitas anak cenderung tumbuh dari keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah. Di keluarga itu orang tua sibuk mencari uang dibanding mengurusi anaknya.
Baca:
Kriminalitas Anak diBekasi Meningkat, Simak 5 Kasus Ini
“Kondisi ini tak bisa disalahkan juga, tapi setidaknya orang tua harus memberikan perhatian,” kata dia, Minggu 30 September 2018.
Kondisi, menurut Ruri, menjadikan peran sekolah bertambah penting. Terutama dia menunjuk sekolah-sekolah swasta yang kurang populer. Sebab, menurut Ruri lagi, mayoritas pelaku kriminalitas melibatkan pelajar asal sekolah tersebut.
KPAI, kata Ruri, nyaris tak melihat pelajar dari sekolah swasta populer seperti Al-Azhar terlibat aksi kriminalitas. “Ini peran pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah swasta,” ujar dia.
KPAI Kota Bekasi menanggapi pernyataan kepolisian setempat bahwa angka kriminalitas melibatkan anak meningkat. Bahkan, kejahatan yang dilakukan dianggap cukup berat. “Bukan tren, tapi berdasarkan catatan memang meningkat," kata Kapolres Metro Bekasi Kota, Komisaris Besar Indarto.
Baca berita sebelumnya:
Gerombolan Anak Disangka Merampok Toko Handphone di Bekasi
Kasus terbaru adalah perampokan sebuah gerai ponsel di Jalan Raya Narogong pada Jumat dini hari lalu. Perampokan disertai penganiayaan dan penyekapan terhadap seorang penjaga gerai. Polisi berhasil menangkap dua di antara lima tersangka pelakunya, yakni MIP, 15 tahun, dan JIP, 17 tahun, lewat sebuah pengepungan tak lama dari kejadian perampokan itu.