Cerita Dokter Relawan Gempa dan Tsunami Palu yang Dikirim DKI

Senin, 1 Oktober 2018 12:45 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas 83 orang petugas Pemprov DKI Jakarta yang diberangkatkan ke Palu, usai upacara di Monas, Senin, 1 Oktober 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Ketut Irianta, dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat, terpilih masuk dalam tim relawan Pemprov DKI untuk korban gempa dan tsunami Palu. Bersama 83 petugas dari DKI, Ketut akan bertugas di daerah bencana itu selama 10 hari.

Baca: Anies Buka Penampungan Bantuan Gempa dan Tsunami Palu di DKI

Ketut mengatakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta baru menghubungi dirinya kemarin. Dia diminta untuk bergabung bersama tim relawan gempa dan tsunami Palu dan Donggala dari DKI.

"Nama saya memang sudah terdata sebagai relawan. Jadi sewaktu-waktu dibutuhkan, saya berangkat," ujar Ketut di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 1 Oktober 2018.

Ketut mengatakan sebelumnya pernah menjadi relawan di bencana gempa Padang dan Yogyakarta beberapa tahun lalu. Di bencana gempa Lombok, Ketut mengatakan juga hampir berangkat, namun urung karena ada urusan lain.

Selama berada di lokasi bencana, Ketut akan membantu pemulihan kesehatan para korban. "Saya spesialis anestesi. Jadi kemungkinan akan lebih banyak di kamar bedah," ujar dia.

Ketut merupakan satu dari 83 orang yang diutus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuju daerah bencana di Sulawesi Tengah. Ia akan membantu para korban di sana selama 10 hari terhitung sejak hari ini.

"Mereka akan diberangkatkan menggunakan kapal komersil," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin pagi.

Advertising
Advertising

Anies menjelaskan ke-83 orang itu berasal dari BNPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dari berbagai spesialis, Satpol PP, Dinas Kehutanan, Kominfo, Baziz, serta Biro Kepala Daerah dan Kerja sama.

Meski sudah terbiasa menghadapi kawasan bencana, Ketut mengatakan ada tantangan baru bertugas di Palu dan Donggala. Sebab, baru kali ini ia menyambangi kawasan bencana yang terdampak tsunami.

Baca: DKI Sumbang Rp 60 Miliar untuk Korban Gempa dan Tsunami Palu

Soal keluarga, Ketut mengatakan istri dan anaknya berpesan untuk selalu berhati-hati di daerah bencana gempa dan tsunami Palu. Sebab, hingga saat ini gempa susulan masih kerap terjadi di sana. "Keluarga pasti khawatir, tapi katanya hati-hati saja," ujar dia.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

2 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

3 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya