Ojek Disabilitas di Asian Para Games, Pengemudi: Semoga Jadi Motivasi

Rabu, 10 Oktober 2018 17:04 WIB

Layanan ojek disabilitas untuk pengunjung Asian Para Games di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, 9 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamd

TEMPO.CO, Jakarta - Sepeda motor yang telah dimodifikasi menjadi roda tiga milik Hendra hilir mudik mengantar pengunjung Asian Para Games 2018 di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Selasa 9 Oktober 2018. Hendra adalah penyandang disabilitas dilibatkan menjadi pengemudi ojek disabilitas oleh Asian Para Games Organizing Committee (Inapgoc).

Baca: Sebagian Tiket Asian Para Games 2018 Gratis, Ini Rinciannya

Pria berusia 38 tahun itu bertugas mengantar pengunjung yang masuk melalui pintu atau gate 5 Gelora Bung Karno ke venue pertandingan.

"Sehari bisa lebih dari 20 penumpang saya antarkan ke venue pertandingan," kata Hendra di pangkalan ojek disabilitas dekat gate 5 GBK. "Penumpangnya siapa saja boleh. Tapi lebih diutamakan yang disabilitas."

Selain Hendra, ada 34 penyandang disabilitas lainnya yang dilibatkan menjadi pengemudi ojek disabilitas selama sepekan dari pembukaan sampai penutupan Asian Para Games sejak 6 Oktober sampai 13 Oktober 2018. Ojek disabilitas mulai beroperasi sejak pukul 10.00-17.00.

Pria yang hobi bermusik ini mengetahui ada pembukaan kesempatan menjadi pengemudi ojek disabilitas dari Komunitas Roda Tiga, yang menjadi bagian dari Lembaga Kreatif Indonesia. Pada Juli lalu, komunitasnya diundang Direktur Transportasi Asian Para Games untuk sosialisasi terkait dengan ojek disabilitas.

"Yang dilibatkan adalah penyandang disabilitas yang mempunyai motor roda tiga sendiri," ujarnya. Penyelenggara, kata Hendra, menjanjikan honor Rp 500 ribu per hari bagi pengemudi ojek disabilitas.

Advertising
Advertising

Hendra mengaku telah mempunyai motor Yamaha Mio GT modifikasi roda tiga sejak lima tahun lalu. Motor tersebut digunakan untuk mobilitasnya sehari-hari. "Sebelum mempunyai motor itu selalu diantar kemana-mana sama orang," ujarnya.

Hendra mengatakan dirinya tidak bisa berjalan karena polio. Virus tersebut menyebabkan kakinya mengecil dan mengalami kelumpuhan. Menurut dia, penyakit tersebut menyerang setelah disuntik dokter saat suhu tubuhnya sedang demam.

"Saya terkena polio sejak usia 1 tahun, yang menyebabkan saya tidak bisa berjalan."

Pria yang tinggal di Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur, itu senang terlibat sebagai pengemudi ojek disabilitas. Menurut dia, penyelenggara bisa menunjukan bahwa tidak perbedaan antara penyandang disabilitas dengan yang lainnya.

"Saya berharap keberadaan kami bisa menginspirasi dan memotivasi orang lain," ujarnya.

Ada beberapa pengemudi ojek disabilitas lain di arena Asian Para Games 2018. Salah satunya Reza Kusuma, 30 tahun.

Reza menjadi penyandang disabilitas sejak 12 tahun lalu. Kakinya diamputasi karena tertabrak mobil.

Ia mengaku mendapatkan tawaran pekerjaan ini dari Disabilitas Motor Community dua bulan lalu. Ia pun memutuskan untuk ikut serta dan cuti dari tempat kerjanya di pabrik garmen. "Saya dikasih cuti dari tempat kerja untuk menjadi ojek disabilitas selama Asian Para Games," ujarnya.

Ia mengatakan per hari bisa mengantar antara 20-60 orang. Pengunjung paling banyak yang diantarkan saat pembukaan Asian Para Games kemarin.

Baca: Momen Berkesan Pembukaan Asian Para Games 2018

Pria yang telah dikaruniai seorang anak ini memperkirakan pengunjung bakal terus meningkat sampai penutupan Asian Para Games 2018 nanti. Hendra pun siap untuk mengantarkan berapa pun pengunjung yang meminta jasanya. "Jasa kami gratis."

Berita terkait

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

4 jam lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

8 jam lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

18 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

4 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

28 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

38 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

41 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

56 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya