Dihujat Netizen, Grab Klarifikasi Mediasi Sopir Cium Penumpang

Reporter

Zara Amelia

Jumat, 12 Oktober 2018 15:36 WIB

Taksi online di singapura tolak penumpang yang membawa bayi. Youngparents.com.sg

TEMPO.CO, Jakarta - Grab Indonesia mengeluarkan pernyataan susulan terkait rencana mediasi satu mitra pengemudinya dengan seorang penumpang perempuan pengguna jasa Grab. Keduanya viral di media sosial sebagai, yang satu, sebagai pelaku pelecehan seksual dan yang lain adalah korbannya.

Baca: Viral Sopir Cium Penumpang Perempuan, Ini Tanggapan Grab

Rencana mediasi itu sebelumnya dihujat netizen yang menganggap Grab Indonesia tak memiliki empati terhadap korban. Pelecehan itu sendiri diceritakan teman si penumpang berupa tindakan si pengemudi mencium temannya itu ketika berada dalam mobil. Selain melecehkan penumpangnya, pengemudi Grab itu juga meminta agar penumpang tersebut memberikannya skor lima bintang.

Dalam pernyataan susulan lewat akun Twitter resmi @GrabID Kamis 11 Oktober 2018, Grab memberi klarifikasi bahwa mediasi didorongnya dilakukan secara terpisah antara Grab dengan si pengemudi dan Grab dengan si penumpang. "Berdasarkan penjelasan dari pelanggan yang kami terima, kami mengusulkan untuk melakukan pertemuan secara langsung antara pihak Grab dengan pelanggan dan mitra pengemudi yang bersangkutan, secara terpisah," tulis Grab.

Baca: Pelecehan Seksual di Grab, YLKI Salahkan Mahkamah Agung

Menurut akun tersebut, keputusan itu telah disetujui baik oleh pelaku maupun korban. Grab juga memastikan akan memberi pendampingan kepada korban untuk melaporkan kasus pelecehan seksual tersebut kepada polisi. Namun, selama proses investigasi tersebut, Grab belum mau membeberkan perkembangan penyelidikan demi menjaga privasi pelaku maupun korban.

Dalam pernyataan sebelumnya, yang mengundang hujatan dari netizen, Grab menjelaskan bahwa mitra pengemudi yang bersangkutan telah bersedia dipertemukan dengan penumpang untuk memberikan penjelasan secara langsung. Grab lalu menawarkan proses mediasi antara kedua belah pihak. “Namun, pihak korban menolak bertemu dengan pelaku dalam mediasi tersebut,” tulis Grab.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

2 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

3 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

3 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

4 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

7 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

8 hari lalu

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dari pencalonan Gibran sebagai cawapres hingga skandal wanita emas. terakhir dugaan asusila terhadap PPLN

Baca Selengkapnya

Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

10 hari lalu

Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

10 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya