Siti, 36 tahun, salah satu warga korban penggusuran di Jalan Tenaga Listrik, Tanah Abang, Jakarta Pusat. TEMPO/M. Yusuf Manurung
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko membantah melakukan penggusuran paksa seperti yang disebutkan dalam data hasil penelitian LBH Jakarta. Menurut dia, selama ini, tepatnya selama era Gubernur Anies Baswedan, Pemprov DKI hanya menjalankan program penataan sesuai aturan.
"Enggak ada gusur, kemarin-kemarin sifatnya penataan, hunian dan kaki lima, yang tidak pada tempatnya," kata Yani seperti yang ditulis Koran Tempo, Selasa 16 Oktober 2018.
Yani menilai apa yang dilakukan pihaknya bukan masuk kategori penggusuran. Alasannya, tak melibatkan alat berat dan dilakukan secara massal. Selain itu, Yani mengaku selalu mengedepankan sosialisasi dan imbauan terlebih dulu sebelum melakukan tindakan represif. Wali Kota Jakarta Timur M Anwar juga ikut menampik pernyataan tersebut. Ia mengakui ada beberapa wilayah di Jakarta Timur yang ditata untuk mengamankan aset milik DKI, yakni di kawasan Cakung-Cilincing, Jalan Ahmad Yani dan SMA 71.
Namun dia menegaskan sudah memberikan solusi kepada warga sebelum melakukan penataan. "Perintah pak Gubernur memang harus win-win solution," katanya.
Termasuk yang akan dilakukan, Anwar menambahkan, adalah terhadap pada pedagang di kawasan Jalan Cakung-Cilincing. Mereka hingga kini belum ditertibkan karena pemerintah kota belum mendapatkan lahan relokasi untuk mereka. "Kami masih cari solusi, biar enggak pakai lahan orang atau lahan hijau," ujar Anwar.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan balik mempertanyakan data penggusuran hasil penelitian LBH Jakarta. Menurut dia, tak pernah ada perintah penggusuran selama memimpin Jakarta.
Pernyataannya itu jauh berbeda dari data LBH yang menemukan penggusuran hingga sebanyak 91 kali selama setahun Anies Baswedan memimpin Jakarta. Usia setahun itu genap hari ini, Selasa 16 Oktober 2018.
"Mereka mencari angka itu di mana? Biar Satpol PP saja yang menjelaskan," kata Anies Baswedan, Senin 15 Oktober 2018.