Dugaan Guru Hasut Siswa Benci Jokowi, 5 Siswa Bicara ke Bawaslu

Reporter

Antara

Rabu, 17 Oktober 2018 09:23 WIB

Siswa SMAN 87 Jakarta Selatan menggelar aksi dukungan terhadap Nelty Khairiyah, guru yang diduga mendoktrin anti - Jokowi. Kamis, 11 Oktober 2018. Tempo/Zara Amelia

TEMPO.CO, Jakarta - Lima orang pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 87 Jakarta memastikan bahwa Nelty, guru agama Islam di sekolah tersebut tidak berkampanye menyudutkan Joko Widodo atau Jokowi dalam kegiatan belajar-mengajar.

“Dari hasil pemeriksaan kami, tim dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi DKI Jakarta dan tiga komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan belum menemukan pernyataan bahwa Nelty berbuat demikian (melakukan kampanye hitam)," kata Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi saat ditemui selepas menggali keterangan siswa di SMAN 87 Jakarta, Selasa 16 Oktober 2018.

Baca juga: Dugaan Guru Hasut Siswa Benci Jokowi, Nelty: Klarifikasi Tak Pas

Kelima siswa itu, menurut Puadi, menyatakan bahwa Nelty menyampaikan materi sesuai tema pengajaran, yaitu mengenai hari kiamat.

“Saat itu guru menyampaikan materi mengenai tanda-tanda hari kiamat, maka dicontohkan adanya bencana, dan kasus yang dekat ini gempa di Palu. Adanya gempa merupakan ujian dan cobaan yang harus menjadi pelajaran bagi siswa untuk lebih berhati-hati mempersiapkan diri menghadapi hari akhir," sebut Puadi menyampaikan kesaksian siswa.

Advertising
Advertising

Infografis: Sekilas Fakta Calon Orang Kedua RI, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno

Dalam proses pemeriksaan yang berlangsung di ruang Badan Konseling (BK) dan di aula masjid SMAN 87 Jakarta, ada beberapa siswa yang menangis karena terbawa emosi.

"Kelima siswa kooperatif dan mereka 'happy' (tidak tertekan dengan proses pemeriksaan), tetapi ada yang sedikit terbawa emosi. Wajar, karena gurunya itu (Nelty) merupakan panutan siswa. Menurut pengakuan mereka, Nelty merupakan sosok guru yang baik dan menyampaikan materi pengajaran dengan baik," sebut Puadi.

Di samping para siswa, pihak Bawaslu bersama kepolisian dan kejaksaan telah meminta keterangan dari Nelty sebagai terlapor, pelapor yang mengatasnamakan wali murid, hingga Kepala Sekolah SMAN 87 Jakarta Patra Patiah.

Sehabis proses penyidikan selesai, pihak Bawaslu akan mengadakan sidang pleno bersama kepolisian dan kejaksaan untuk memutuskan status laporan pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh Nelty.

"Pleno kemungkinan besok, atau Kamis. Kita akan sampaikan status pelaporannya, dan jika tidak terbukti melanggar, status dan nama baik guru Nelty harus dipulihkan," ucap Puadi.

Tim komisioner dari Bawaslu Kota Jakarta Selatan tiba di SMAN 87 sekitar pukul 13.00 WIB, sementara Puadi baru terlihat sampai di sekolah sekitar pukul 14.45 WIB. Setibanya di sekolah, Puadi langsung mendatangi ruangan kepala sekolah seraya menyampaikan ke awak media, pihaknya ingin mencari klarifikasi dari siswa.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan Abdul Salam dan Ardhana Ulfa mendatangi ruang Kelas XII IPA 3, dan meminta tiga orang sebagai perwakilan saksi untuk dimintai keterangan.

Sebelum menentukan tiga orang siswa secara acak, komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan itu memilah siswa yang telah memiliki hak pilih dengan mereka yang belum punya hak suara dalam pemilihan umum.

Selepas mendapat tiga orang siswa, Abdul mendatangi kelas XII IPS 3 dan meminta dua orang perwakilan murid untuk memberikan keterangan.

Seorang guru SMAN 87 Jakarta berinisial N dilaporkan seorang wali murid diduga telah melakukan kampanye negatif pada salah satu calon presiden di lingkungan sekolah.

Laporan tersebut diterima oleh kepala sekolah SMAN 87 melalui sebuah pesan singkat pada 4 Oktober.

Pesan singkat itu menguraikan bahwa N memutarkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah, dan guru agama Islam itu diduga menyebut Presiden Joko Widodo sebagai dalang bencana.

Saat mendapatkan laporan itu, Patra langsung memanggil N dan melakukan pemeriksaan internal. Di hadapan Patra, N mengakui adanya kegiatan belajar-mengajar pemutaran video di masjid sekolah, tetapi menyangkal tuduhan kampanye hitam.

Kepada Patra, N mengaku bersikap netral dan melakukan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.

Hingga saat ini pihak Bawaslu masih menunggu keterangan pihak pelapor, dan mendalami kesaksian dari para siswa.

Undang-undang Pemilu Pasal 280 ayat (1) huruf c, d, dan h mengatur ketentuan berkampanye.

Simak juga: Kata Siswa SMAN 87 tentang Guru Terduga Hasut Murid Benci Jokowi

Sebagaimana diatur huruf h, kegiatan kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan tempat pendidikan.

“UU Pemilu itu kembali dibunyikan oleh peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dan peraturan Bawaslu,” kata Komisioner Bawaslu Kota Jakarta Selatan Ardhana Ulfa saat ditemui di SMAN 87 Jakarta, Selasa. Kehadiran Bawaslu untuk memeriksa dugaan guru menghasut siswa agar membenci Presiden Jokowi.

Berita terkait

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

21 menit lalu

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

40 menit lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

52 menit lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

1 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

2 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

2 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

2 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

5 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

5 jam lalu

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya