500 Ribu Kartu BPJS Kesehatan Belum Diterima Warga Jakarta

Reporter

Tempo.co

Rabu, 17 Oktober 2018 22:33 WIB

Suasana ruang tunggu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tampak normal dan tak ada antrean menular meski harus melayani tambahan rujukan dari Puskesmas setelah terbitnya Berdasarkan Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Tahun 2018 soal rujukan berjenjang. Rabu, 3 Oktober 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta masih kekurangan sebanyak 504.487 kartu BPJS Kesehatan yang belum terdistribusikan. Angka ini terungkap saat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemerintah DKI Jakarta dengan BPJS Kesehatan di Balai Kota, 11 Oktober 2018 lalu.

Baca:
BPJS Kesehatan Bikin RSUD Menjerit, Ini Daftar Utang dan Bunganya

Ratusan ribu lembar kartu BPJS Kesehatan itu diharap segera sampai ke tangan warga Jakarta seluruhnya pada November. “Saya mengharapkan bantuan setiap wali kota untuk memastikan kartu-kartu ini nanti terdistribusi oleh jajaran lurah,” ujar Asisten Kesejahteraan Rakyat DKI, Catur Laswanto.

Catur Laswanto mengatakan pendistribusian kartu tersebut bisa terselesaikan dalam waktu satu bulan dan tidak lebih. Sehingga masyarakat Jakarta tidak lagi mengalami hambatan mendapatkan pelayanan kesehatan disebabkan belum memiliki kartu BPJS.

Saat itu juga Ni Mas Ratna Sudewi selaku Deputi Direksi Wilayah Jabodetabek BPJS Kesehatan menyanggupi tenggat itu. "Sudah progress, 30 November sudah terdistribusi 100 persen," katanya.

Menurut Ratna kendala yang dihadapi adalah pemilahan dan verifikasi di setiap kelurahan di Jakarta. Dia menyebutkan, Jakarta Selatan adalah wilayah terbanyak yang belum terdistribusi kartu jaminan kesehatan tersebut yaitu dengan sekitar 207 ribu lembar. “Kami evaluasi progress mingguan dan bulanan," ujar Ratna.

Baca:
Jokowi Peringatkan Defisit BPJS Kesehatan Jangan Sampai Terulang

Permasalahan BPJS Kesehatan di DKI Jakarta ini mengiringi kegusaran Presiden Joko Widodo terhadap pengelolaan jaminan layanan kesehatan tersebut. Jokowi mewanti-wanti Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Direktur Utama BPJS Fahmi Idris agar tahun depan masalah defisit bisa selesai tanpa perlu minta solusi darinya.

Alasannya persoalan defisit ini sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu dan seharusnya sudah ada solusi. "Masa setiap tahun harus dicarikan solusi. Urusan pembayaran utang RS sampai ke Presiden. Ini kebangetan sebetulnya. Kalau tahun depan masih di ulang, kebangeten," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Rabu 17 Oktober 2018.

NADA ZAEITALINI | ZW

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

4 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

5 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

6 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

7 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

11 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

12 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

15 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

16 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

16 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya