Polisi Reka Ulang 25 Adegan Insiden Peluru Nyasar ke Gedung DPR

Jumat, 19 Oktober 2018 15:38 WIB

Tersangka memeragakan adegan dalam rekonstruksi insiden peluru nyasar ke Gedung DPR di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Lima lubang proyektil ditemukan di Gedung DPR di sejumlah ruangan berbeda. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi melakukan reka ulang atau rekonstruksi insiden penembakan peluru nyasar ke Gedung DPR sebanyak 25 adegan pada Jumat, 19 Oktober 2018. Akibat peluru nyasar dari Lapangan Tembak Senayan itu, beberapa kaca ruangan di Gedung Nusantara I pecah.

Baca: Mau Pasang Kaca Anti Peluru, DPR: Tidak Boleh Sewot

Rekonstruksi peluru nyasar digelar mulai dari kedatangan dua PNS Kemenhub, IAW dan RMY, ke lokasi. “Mulai dari yang bersangkutan datang melakukan kegiatan di lapangan tembak, sampai dia selesai. Sudah terangkum dalam rekonstruksi,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di lokasi reka ulang.

Rekonstruksi dimulai sejak sekitar pukul 9.30 hingga 11.00 WIB. Menurut pantauan Tempo kegiatan itu melibatkan kedua tersangka, IAW dan RMY, penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis), serta Pusat Laboratorium Forensik Polri.

Selain itu, terlihat juga Kapolsek Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Lukman Cahyono, Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu, serta Ketua DPR Bambang Soesatyo.

Dua tersangka tiba untuk melakukan rekonstruksi insiden peluru nyasar ke Gedung DPR di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Polisi menyatakan kedua tersangka tidak memiliki surat izin menggunakan senjata api dan belum tercatat sebagai anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin). TEMPO/Subekti

Bambang Soesatyo mengatakan dia hadir untuk memastikan ada tidaknya unsur kesengajaan dari pelaku saat menembakkan senjata api jenis Glock 17 dengan peluru kaliber 9mm yang digunakan IAW dan RMY saat berlatih.

“Tadi saya sudah lihat dalam rekonstruksi bagaimana dia (IAW) mulai latihan, gimana dia pegang senjata,” ujar Bamsoet. “Sepengalaman saya memang kecil kemungkinan ada unsur kesengajaan. Hanya kelalaian.”

Advertising
Advertising

Insiden peluru nyasar itu terjadi pada Senin, 15 Oktober 2018. Peluru itu menyasar dan mengenai kaca ruangan dua anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Wenny Warouw dan Bambang Heri Purnomo.

Polisi pada hari yang sama menangkap IAW dan RMY yang tengah berlatih di Lapangan Tembak Senayan. IAW disangka sebagai orang yang menembakkan peluru yang nyasar ke Gedung DPR.

Menurut pengakuan IAW kepada polisi, dia kaget saat menembakkan pelurunya lantaran menambahkan alat Switch Automizer. Dengan menambahkan alat itu, senjata api Glock 17 yang digunakan berubah dari semi automatic menjadi full automatic.

Penambahan alat itu dilakukan setelah ia menembakkan 357 dari 450 butir peluru.

Polisi mengawal tersangka saat rekonstruksi insiden peluru nyasar ke Gedung DPR di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018. Kedua tersangka diketahui menambahkan alat bernama switch customizer pada pistol Glock 17 yang digunakan. TEMPO/Subekti

Pada Rabu pagi, 17 Oktober 2018, peluru kembali ditemukan di ruang kerja anggota DPR Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya. Retakan juga tampak di ruang kerja anggota DPR Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Totok Daryanto.

Polisi kemudian kembali menemukan proyektil peluru nyasar di lantai 6 Gedung Nusantara satu kemarin, 18 Oktober 2018. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, proyektil itu ditemukan di ruangan Anggota DPR Fraksi PDI-P, Effendi Simbolon.

"Dari hasil penelusuran, sementara ada proyektil di lantai 6, di kamar 617, di ruangan Pak Effendi Simbolon, ditemukan ada lubang di kaca," ujar Argo, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis, 18 Oktober 2018.

Baca: Anies Baswedan Sepakat Lapangan Tembak Senayan Harus Dipindah

Polisi telah memastikan bahwa empat proyektil peluru nyasar sebelumnya berasal dari senjata api yang sama, yakni pistol jenis Glock 17 yang digunakan oleh IAW dan RMY.

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

3 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

4 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

4 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

6 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

6 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

6 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

6 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

6 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya