Rahmat - Anies Kompromi, Warga Bantargebang Tuntut Naik Uang Bau

Senin, 22 Oktober 2018 16:44 WIB

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai melaksanakan pertemuan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 22 Oktober 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Bekasi – Saat Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Gubernur DKI Jakarta melakukan pembahasan tentang dana kompensasi sampah dan kemitraan di Balai Kota Jakarta hari ini, warga Kecamatan Bantargebang menuntut dinaikkannya uang kompensasi dampak lingkungan atau uang bau sampah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Baca juga: Cipika Cipiki Anies dan Pepen Akhiri Kisruh Hibah Bantargebang?

Mereka beranggapan, uang bau sampah selama ini yang sebesar Rp 200 ribu per bulan per warga tidak sebanding dengan kebutuhan hidup sehari-hari. "Nggak cukup, cuma Rp 200 ribu buat beli apa sekarang?," kata Mamat, warga Kelurahan Ciketing Udik, Bantargebang, saat ditemui Tempo, Senin, 22 Oktober 2018.

Mamat adalah pedagang yang rumahnya tidak jauh dari TPST Bantarbang. Jarak tempat usaha warung kelontongnya dengan gunungan sampah di atas lahan 110 hektare tersebut sekitar 1 kilometer.

Menurut Mamat, dana kompensasi Rp 200 ribu habis untuk sekali belanja ke pasar. "Paling berdampak adalah pakaian ikut bau, dan air minum," ujar Mamat.

Advertising
Advertising

Tetangga Mamat, Lala, mengatakan, meski dana kompensasi dari Pemerintah DKI Jakarta yang dibayarkan melalui Pemerintah Kota Bekasi lancar, tapi uang sebesar Rp 200 ribu dinilai terlalu kecil. "Enggak sebanding dengan apa yang kami rasakan," kata Lala.

Ibu ruamh tangga itu setiap hari melihat antrean truk berisi sampah masuk ke dalam TPST Bantargebang. Deru mesin truk-truk besar cukup mengganggu ke telinganya. Apalagi, truk masuk ke dalam tempat pembuangan sampah itu selama 24 jam. "Lima tahun lalu nggak sebanyak sekarang truk sampah yang datang," kata ibu dua anak ini.

Beda halnya dengan Sumardi. Warga Kelurahan Sumurbatu, itu meminta rehabilitasi total TPST Bantargebang. Sebab, kompensasi uang bau sampah dinilai tak akan menyelesaikan persoalan bau sampah di wilayahnya. "Kalau tidak ada perbaikan, sampai kapan pun bau sampah pasti akan terjadi," ujar Sumadi.

Baca juga: Kisruh Dana Hibah, Bekasi Pinjam 50 Truk Sampah Jakarta

Sebabnya, kata dia, gunung sampah di TPST Bantargebang lebih tinggi daripada pepohonan yang tumbuh di wilayah tersebut. Gunungan sampah itu, sampai saat ini terus tinggi. "Tergantung niat untuk mengolah sampah dengan teknologi," ujar tokoh masyarakata ini.

Pemerintah DKI Jakarta memberikan kompensasi dala, bentuk bau sampah kepada warga di tiga kelurahan di Kecamatan Bantargebang yang terdampak TPST Bantargebang, di antaranya Kelurahan Cikiwul, Ciketing Udik, dan Sumur Batu.

Total ada 18 ribu keluarga yang bermukim di sana. Sejak ditake over oleh DKI dari PT. Godang Tua Jaya pada 2015, nilai kompensasi yang diterima warga Bantargebang naik dari Rp 100 ribu tiap bulan menjadi Rp 200 ribu.

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

22 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

2 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

2 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

3 hari lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

3 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

4 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

4 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

4 hari lalu

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

4 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya