PBNU Berharap Tidak Ada Lagi Demonstrasi Pembakaran Bendera
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Sabtu, 27 Oktober 2018 17:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imam Pituduh berharap tidak ada lagi unjuk rasa pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Baca: Di Depan Kantor PBNU, Demonstran dan Pimpinan Banser Berpelukan
"Tidak perlu dipolitisisasi lagi. Jangan bikin gaduh dan jaga ketenangan," kata Imam di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Sabtu, 27 Oktober 2018.
Pada Jumat kemarin, kantor PBNU sempat unjuk rasa Aksi Bela Kalimat Tauhid. Aksi tersebut digalang massa dari Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), dan Laskar Pembela Islam.
Demonstrasi tersebut merespons pembakaran bendera oleh Banser NU di Garut, Jawa Barat, di tengah peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018.
Menurut Imam, tidak ada yang membakar bendera tauhid. Sebab, bendera tersebut merupakan bendera HTI yang disusupkan pada peringatan Hari Santri kemarin.
"Lebih baik utamakan persatuan dan kesatuan NKRI. Jangan gaduh lagi," ujarnya. "Jangan sampai negara kita berubah dari NKRI yang menganut Pancasila menjadi khilafah."
Baca: Penjagaan di Kantor PBNU Masih Ketat, Ini Alasannya
Selain itu, kata dia, situasi saat ini baik di PBNU dan GP Ansor juga sudah seperti biasa. "Memang masih ada anggota TNI dan polisi yang berjaga. Tapi itu masih penjaga normal seperti biasanya," ucapnya.