Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) menunjukkan surat pengunduran diri Sandiaga sebagai Wagub DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta, Jumat, 10 Agustus 2018. Sandiaga resmi mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI untuk menjadi calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Prabowo Subianto dalam pilpres 2019. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menyatakan, partainya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak akan lagi saling sindir. Kesepakatan itu adalah satu dari sejumlah butir yang dihasilkan dari pertemuan membahas calon Wagub DKI Jakarta di kantor DPD Gerindra DKI Senin sore 5 November 2018.
Baca berita sebelumnya: PKS Sebut Latar Belakang Gerindra Sepakati Calon Wagub DKI "Pertama, Gerindra dan PKS sepakat mulai hari ini tidak lagi ada saling menyindir berkaitan dengan urusan pengisian wakil gubernur," kata Taufik di kantor DPD Gerindra DKI, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin 5 November 2018.
Kesepakatan kedua, lanjut Taufik, PKS dan Gerindra bakal mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pemilihan presiden 2019. Dalam konteks ini, DPD Gerindra DKI dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI fokus memenangkan pasangan itu di Jakarta.
"Akan memperjuangkan dengan segala daya dan upaya memenangkan Prabowo-Sandi di Jakarta," ujar Taufik.
Kesepakatan ketiga, yakni membentuk sebuah badan yang menyelenggarakan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon wagub DKI Jakarta. Artinya, calon yang diusulkan partai harus menjalani uji terlebih dulu sebelum namanya diajukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Masih ada satu butir kesempatan lagi yang diklaim kubu PKS melalui Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo. Kesepakatan keempat itu adalah bahwa calon Wagub DKI berasal dari PKS. Menurut Syakir ini disepakati untuk mendukung kesepakatan butir kedua.
Taufik tak tegas soal yang terakhir ini. Seperti diketahui mantan terpidana korupsi ini juga berhasrat menjadi Wagub DKI Jakarta. Menurutnya, belum tentu calon dari PKS lolos uji. “Peluang Gerindra terbuka. Kalau (PKS) tidak lulus misalnya, ya berembuk lagi," ujar wakil Ketua DPRD DKI itu.
PKS dan Gerindra sebelumnya saling mengeluarkan argumen tentang calon Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Keduanya merasa berhak sebagai sesama partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam pilkada 2017.
PKS DKI mengungkap kesepakatan para pengurus partai itu untuk memberikan kursi Wagub DKI kepada PKS. Kursi wagub dianggap kompensasi setelah PKS memberikan dukungannya untuk pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, keduanya dari Gerindra.
Kesepakatan itu tak diakui Taufik. Dia menegaskan, Gerindra DKI memberinya restu menggantikan Sandiaga Uno. Walhasil, hingga tiga bulan berlalu belum ada pengganti Sandiaga Uno.