Bekasi Mau Terowongan Bawah Jalan Tol Buat Cegah Banjir, Dananya?

Jumat, 9 November 2018 06:30 WIB

Foto aerial proyek konstruksi jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek II di Bekasi, Jumat, 27 Juli 2018. Pembangunan konstruksi jalan tol layang ini diklaim oleh pihak kontraktor telah mencapai 40 persen. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Bekasi -Pemerintah Kota Bekasi akan membangun dua terowongan air di bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Kalimalang untuk pengendali banjir pada tahun depan. Soal sumber dana?

Dana yang dipakai menggunakan hibah dari Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta.

"Mudah-mudahan usulan disetujui, sehingga kegiatan bisa dilaksanakan tahun depan," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinsa Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Yudiato di Bekasi pada Kamis, 8 November 2018 terkait program antisipasi banjir itu.
Baca :
Genangan Banjir, Jakarta Pusat Tambah Pompa Air Berkapasitas Tinggi
Pompa Mati Penyebab Banjir di Jalan KH Noer Ali Bekasi

Ia mengatakan, pembangunan terowongan di Kali Buaran wilayah Jatibening, Kecamatan Pondok Gede diusulkan ke DKI sebesar Rp 16 miliar lebih. DKI sendiri telah mengkonfirmasi akan mengucurkan dana sebesar Rp 15 miliar untuk proyek di bawa jalan tol tersebut. "Untuk pengendalian banjir di Perumahan Jatibening," kata Yudi.

Adapun pembangunan terowongan air di Kali Jatiluhur di wilayah Jakasampurna, Bekasi Barat diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat senilai Rp 23 miliar. Dana yang diusulkan lebih besar karena terowongan akan dibuat di bawah jalan tol dan saluran Kalimalang. Sayangnya, sejauh ini belum ada kabar dari Jawa Barat ihwal usulan tersebut.

Berdasarkan data instansinya, kata dia, ada 13 terowongan air di bawah jalan tol Jakarta-Cikampek lalu menuju ke terowongan di bawah Kalimalang. Dari 13 terowongan tersebut, baru satu yang telah diduplikasi atau ditambah lagi yaitu terowongan air Sasak Jarang di Bekasi Timur. Terowongan yang selesai dibangun pada akhir tahun lalu menghabiskan dana sekitar Rp 30 miliar.

Advertising
Advertising

Terowongan air dengan dimensi 3X3 meter sepanjang 100 meter tersebut untuk meminimalisasi banjir di wilayah Rawalumbu seperti Perumahan Pondok Hijau Permai, dan Taman Narogong Indah, termasuk satu wilayah di Kabupaten Bekasi yaitu Perumahan Jatimulya. "Crossing yang lama tidak ideal lagi," kata dia.

Sebab, berdasarkan identifikasi, kata dia, debit air yang melintasi terowongan tersebut setiap tahun meningkat. Hal ini disebabkan banyaknya alih fungsi lahan dari rawa menjadi permukiman warga.

Dengan begitu, tak ada lagi penampungan air, sehingga air langsung mengalir dari sisi selatan kenuju ke utara. Sementara kapasitas terowongan tak mampu menampung air yang mengalir. Dampaknya, saluran sebelum terowongan meluap dan membanjiri permukiman warga.

"Terowongan lama dibangun bersamaan dengan pembangunan tol dan Kalimalang," kata dia.
Simak pula :
Alasan PKS Yakin Dua Kandidat Ini Pantas Jadi Calon Wagub DKI

Kepala Bidang Perencanaan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Dicky Irawan mengatakan, pihaknya akan bertahap menduplikasi terowongan air di bawah jalan tol dan Kalimalang.

Sebab, anggaran daerah untuk proyek terkait antisipasi banjir cukup terbatas. Pihaknya juga bakal terus mengajukan kepada pemerintah Jawa Barat maupun DKI, bahkan pemerintah pusat untuk membantu pembangunan tersebut. "Usulan kalau disetujui bersyukur," ujar Dicky.

Berita terkait

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

17 jam lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

1 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

1 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

2 hari lalu

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyatakan jajarannya masih menyelidiki kecelakaan antara Toyota Avanza dan truk pikap di Tol Cikampek

Baca Selengkapnya

Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta-Cikampek, Avanza Terbakar

2 hari lalu

Kecelakaan KM 6 Tol Jakarta-Cikampek, Avanza Terbakar

Kecelakaan berawal saat Avanza yang sedang melaju di lajur tiga mengalami pecah ban kiri depan dan berhenti di lajur empat

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

7 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

7 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

8 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

8 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya