Kontrak Masih Dikaji Anies, Aetra Kampanye Layanan Air Bersih

Reporter

Antara

Minggu, 11 November 2018 17:14 WIB

Sejumlah murid Sekolah Dasar mencoba menuangkan air ke kincir yang berputar untuk menghasilkan listrik di Instalasi Pengelohan Air (IPA) PT. Aetra Air Jakarta, 31 Maret 2015.TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia air bersih Moya Group mengajak masyarakat hidup sehat dengan mengonsumsi air perpipaan. Perusahaan ini menguasai jasa layanan air bersih di sejumlah wilayah termasuk Jakarta melalui PT Aetra Air Jakarta.

Baca:
Ini Sebab Jakarta Krisis Air Bersih Versi Anies Baswedan

"Kami mengingatkan masyarakat akan bahaya penggunaan air tanah karena tingginya kandungan bakteri E-coli akibat penurunan air tanah atau intrusi air laut," kata Direktur Pelaksana Moya Group Irwan Dinata di Jakarta, Minggu 11 November 2018.

Moya Group menyosialisasikan tema "Hidup Sehat Dimulai Air Bersih" bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional saat hari bebas berkendaraan di kawasan Jalan Sudirman Jakarta Pusat. Mereka melakukan di antaranya melalui kegiatan "story telling" dari Rumah Dongeng.

Koalisi Masyarakat Menolak Swastaniasi Air mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar segera menjalankan putusan Mahkamah Agung (MA) soal penghentian swastanisasi air di depan Balai Kota Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018. Tempo/ Maria Fransisca Lahur.

Irwan menuturkan, industri Moya telah berperan terhadap pelayanan air bersih bukan hanya di sebagian wilayah DKI Jakarta. Tapi juga di wilayah Kabupaten Tangerang Banten, Kabupaten Bekasi Jawa Barat, dan Semarang Barat Jawa Tengah.

Baca juga:
Anies Baswedan Kritik Keras Dirut PAM Jaya Soal Kontrak

Total kapasitas produksinya di empat wilayah itu mencapai 14.535 liter per detik. "Kami terus meningkatkan cakupan wilayah pelayanan air pipa," ujar Indra.

Indra mengungkapkan di antara enam perusahaan Moya yang melayani air perpipaan adalah PT Aetra Air Jakarta dengan produksi 10.500 liter per detik. Aetra Air Jakarta melayani 420.000 sambungan untuk 3.172.000 jiwa di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur.

Petugas pengelolaan air bersih Aetra, melakukan pemeriksaan terhadap pipa ilegal menggunakan, alat Tera meter. Tanjung Priok, Jakarta Utara, 19 Maret 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

Baca juga:
Ketua DPRD Coret Tambah Anggaran PAM Jaya Karena Dirut Baru

Seperti diketahui ada dua operator swasta dalam layanan air bersih di Jakarta. Perusahaan lainnya PAM Lyonnaise Jaya. Kontrak keduanya kini dikaji ulang oleh tim Gubernur Anies Baswedan. Sebelumnya Anies menyatakan menolak mengajukan Peninjauan Kembali atas kasasi yang menginstruksikan penghentian swastanisasi air di Jakarta.

"Masih dalam pembahasan, kami diberi waktu enam bulan (menyelesaikan hasil kajian)," ujar anggota Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum DKI Jakarta, Nila Ardhianie, kepada Tempo pada Rabu, 31 Oktober 2018.

ANTARA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

23 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

1 hari lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

1 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

1 hari lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

2 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya