Pengamat Sebut 4 Tipe Banjir Ancam Jakarta dan 5 Jurus Antisipasi
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 14 November 2018 09:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga menuturkan ada 4 tipe banjir yang berpotensi melanda Ibu Kota di musim hujan. Keempatnya adalah banjir lokal, banjir kiriman, banjir rob dan banjir besar.
Banjir lokal, menurut Joga, terjadi saat Jakarta diguyur hujan lebat sementara Bogor, Depok, Tangerang dan Banten mengalami gerimis atau bahkan kering.
Baca : Anies Baswedan Kerahkan 1.400 Relawan Cegah Hoax Soal Banjir
"Banjir terjadi karena drainase buruk maka air menggenangi jalan dan pemukiman," kata Joga kepada Tempo, Selasa, 13 November 2018.
Joga melanjutkan, banjir kiriman terjadi saat Jakarta mengalami gerimis atau kering sedangkan kawasan puncak Bogor hujan lebat, sehingga air sungai meluap.
Banjir rob, lanjut Joga, terjadi karena air laut mengalami pasang. Sedangkan banjir besar terjadi saat tiga tipe banjir lainnya terjadi bersama. "Seperti pada tahun, 1996, 2002, 2007, 2012 dan 2013," kata Joga.
<!--more-->
Untuk mencegah banjir, Joga menyarankan lima langkah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pertama, melakukan penataan bantaran kali. Caranya, dengan melakukan pengerukan, pelebaran, pembebasan bangunan dan relokasi warga serta membangun jalur hijau di bantaran kali.
Kedua, melakukan revitalisasi waduk dan danau. Menurut Joga, tepi badan air harus bebas bangunan, serta dijadikan taman.
Ketiga, merehabilitasi saluran air. Pemerintah DKI harus membesarkan dimensi saluran, pengerukan sampah dan limbah, menata kabel dan pipa di dalam saluran, serta membongkar bangunan liar.
Langka keempat yaitu mengembangkan ruang terbuka hijau (RTH) berupa jalur hijau, taman, hutan, kebun raya yang berfungsi sebagai daerah resapan air. "Idealnya RTH 30 persen," katanya.
Simak juga :
Anies Baswedan Uji Coba Vertical Drainage Hadapi Musim Banjir
Temuan Forensik RS Polri dalam Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Kelima, ujar Joga, Pemerintah DKI dapat membangun sumur resapan air mulai dari rumah, sekolah, perkantoran dan area parkir.
"Kelima langkah tersebut dikenal dengan konsep ekodrainase," demikian Joga soal jurus yang disarankannya ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadapi banjir.