Wisata Hutan Bambu di Bekasi Timur Seret, Ini Daftar Keluhan Tamu

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 18 November 2018 09:00 WIB

Hutan Bambu. atlasobscura.com

TEMPO.CO, Bekasi -Wisata Hutan Bambu yang terdapat di Bekasi Timur tak terlalu berkembang atau boleh disebut jalan di tempat.

Ternyata banyak tamu wisatawan masih mengeluhkan akses menuju tempat wisata Hutan Bambu, yang berada di Kampung Bekasi Jati, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi timur, Kota Bekasi tersebut.
Baca : 6 Objek Wisata yang Bisa Disinggahi saat Napak Tilas Banten Lama

"Memang rata-rata wisatawan yang datang ke sini mengeluhkan susahnya mencari jalan menuju Hutan Bambu," kata warga RT06 RW26 Kampung Bekasi Jaya, Saeful Bahri di Bekasi, Sabtu, 17 November 2018.

Menurut dia, ada dua akses jalan menuju kawasan wisata bantaran Kali Bekasi itu, diantaranya melalui Gang Jalan Bekasi Jati dan menyeberang sungai dari belakang Mega Bekasi Hypermal. "Semuanya memang akses pekampungan yang sempit," katanya.

Salah satu wisatawan, Resty Yusnilaningsih (33) mengatakan petunjuk arah menuju Hutan Bambu hingga kini belum terpasang, sehingga wisatawan hanya mengandalkan aplikasi peta Google untuk sampai di lokasi.

Itu pun harus melalui gang perkampungan yang sempit menuju dermaga perahu 'eretan' untuk menyeberang sungai dari belakang Mega Bekasi Hyper Mal di Jalan Ahmad Yani. Sedangkan akses jalan utama tanpa menumpang eretan melalui Gang Kampung Bekasi Jati harus melalui jalan berkelok dengan persimpangan yang cukup banyak.
Simak juga : Skybridge Tanah Abang Belum Rampung, Ini Keluhan Warga Jakarta

"Gang di Jalan Bekasi Jati cukup membingungkan. Saya harus bertanya beberapa kali kepada penduduk sekitar untuk sampai di Hutan Bambu," demikian keluhan Resty.

Advertising
Advertising

Secara terpisah, Anggota Komisi V DPR RI Intan Fauzi mengaku telah menyambangi Hutan Bambu untuk melakukan pengecekan lokasi.

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu perlu dibangun jembatan gantung yang menghubungkan bantaran sungai di belakang Mega Bekasi Hypermal dengan bantaran sungai Hutan Bambu sepanjang lebih kurang 12 meter.

"Aspirasi pembangunan jembatan gantung ini saya dapat dari warga sekitar untuk mempermudah akses wisatawan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat usulan ini bisa segera kita realisasikan," katanya.

Pihaknya juga berencana meminta peran pemerintah daerah setempat untuk melakukan pengecoran badan jalan menuju tempat wisata Hutan Bambu agar representatif untuk wisatawan.

Pantauan di lokasi, akses jalan di lokasi itu masih memanfaatkan jalan setapak dengan pijakan tanggul sungai serta kawat beronjong berisi batu kali. Akses jalan itu hanya cukup untuk lintasan satu orang pejalan kaki menuju saung hingga penangkaran burung.
Baca pula :
Ombudsman Pertemukan DKI-PT KAI, Berebut Lahan Skybridge Dibantah

"Perlu ada keseriusan dari pemerintah daerah mengembangkan tempat wisata ini lebih baik lagi, sebab potensinya luar biasa bila bisa digarap maksimal," kata Inta Fauzi lagi.

Hutan Bambu merupakan destinasi wisata perairan baru di Kota Bekasi setelah diresmikan sejak dua pekan terakhir oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Sejumlah objek wisata yang ditawarkan di antaranya transportasi sungai, Cermaga Cinta, saung bambu, dan lainnya.

ANTARA

Berita terkait

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

7 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

1 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

2 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

2 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya