Wagub DKI Jakarta Harus Fit and Proper Test, PKS: Ga Penting
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Kamis, 22 November 2018 17:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi mengatakan fit and proper test tidak penting dalam pemilihan Wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. Menurut dia, konsep uji kelayakan dan kepatutan yang diajukan oleh Partai Gerindra berbeda dengan apa yang dijelaskan di awal.
Baca: 4 Fraksi di DPRD Jakarta Tolak Agung dan Syaikhu untuk Cawagub
Menurut Suhaimi, saat PKS setuju ada fit and proper test, dia mengira ujian itu hanya akan dilakukan oleh PKS kepada kadernya.
"Awalnya yang kami pahami fit proper itu adalah internal, karena fit and proper bukan persyaratan yang diatur oleh UU," ujar Suhaimi di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 21 November 2018.
Suhaimi heran Partai Gerindra belakangan mengajukan konsep fit and proper test yang berbeda, lengkap dengan tim beranggotakan dua partai pengusung.
Pada saat pertama kali Gerindra menyodorkan konsep uji kelayakan dan kepatutan, Suhaimi mengira fit and proper hanya "ngobrol" dengan calon wagub dari kadernya saja. Atas dasar pemahaman itu, Ketua Umum DPW PKS Syakir Purnomo yang menyetujui usulan Gerindra.
Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan kedua partai pada Senin, 5 November 2018 di DPD Gerindra, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dari hasil pertemuan itu, kedua partai sepakat calon wagub DKI akan diusulkan hanya dari PKS.
Mereka juga partai sepakat membentuk sebuah badan penentuan cawagub DKI Jakarta yang akan melakukan fit and proper test terhadap calon Wagub DKI Jakarta.
Menurut Suhaimi, konsep fit and proper test yang berkembang saat ini membuat proses pemilihan Wagub DKI semakin berbelit. Padahal, menurut Suhaimi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat membutuhkan pendamping.
"Artinya gini, (tanpa fit and proper test) PKS sudah bisa menilai ini layak untuk bisa menjadi Wagub gitu. Menurut saya fit and proper ga penting," ujar dia.
Baca: Gerindra Tunjuk Siti Zuhro Jadi Tim Penyeleksi Cawagub DKI
Adapun dua kader PKS yang diusung menggantikan Sandiaga Uno itu adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi yang juga mantan calon Wagub Jawa Barat Ahmad Syaikhu, dan Sekretaris DPW PKS Jakarta Agung Yulianto.