TEMPO.CO, Bogor – Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, mengatakan dirinya optimistis 140 hari ke depan dirinya dan Prabowo Subianto mampu memenangkan Pilpres 2019 dan menduduki Istana.

Baca juga: Sandiaga: Survei Internal, Elektabilitas Kami Naik 50 Persen

“Saya yakin, 140 hari kedepan, pada 17 April 2019, kita bisa menghadirkan pemerintahan yang baru, pemerintahan yang kuat, dengan pola kepemimpinan yang tegas, berpihak pada rakyat, petani, dan UMKM,” kata Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Bogor, Kamis, 29 November 2018.

Menurut Sandiaga Uno, hal itu dibuktikan dengan melonjaknya angka elektabilitas dirinya dengan Prabowo Subianto dalam lembaga survei. “Tentunya kita punya survei internal yang tidak pernah kita rilis, tapi sudah mulai terkonfirmasi angkanya,” ujar Sandiaga Uno.

“Sekarang sudah banyak lembaga survei menyatakan tingkat ketertinggalan kita ada di level antara 10-12 persen, ini berarti turun dari angka sebelumnya yaitu 20-25 persen,” ucapr Sandiaga.

Sandiaga Uno mengatakan, hal itu tidak lepas dari upaya yang sudah dilaksanakan selama tiga bulan kebelakang, yakni mendatangi desa-desa. “Kita hadir dengan solusi, tim kami turun ke 34 provinsi dan lebih dari 500 kabupaten kota hingga ke level desa untuk direkrut menjadi tim relawan,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno mengungkapkan, sampai saat ini sudah hampir 700 pertemuan yang ia hadiri di beberapa lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Survei Median: Responden Menilai Gaya Komunikasi Prabowo Keras

“Selama tiga bulan saya harus bekerja keras, karena kita akan menghadapi banyak tantangan. Tapi berkat dukungan masyarakat, relawan dan anggota partai koalisi, saya semakin yakin angka kita semakin mengejar, ketertinggalan kita semakin sedikit dari pihak Jokowi-Ma'ruf Amin,” kata Sandiaga Uno.

Berdasar hasil survei Median, elektabilitas pasangan calon presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin masih mengungguli sebanyak 47,7 persen, sedangkan Prabowo - Sandiaga Uno memperoleh angka elektabilitas 35,5 persen. Sebanyak 16,8 persen belum menentukan pilihan.