Penyebab Bekasi Tak Bisa Normalisasi Sungai dan Kali Alam
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 12 Desember 2018 04:33 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi memprioritaskan program normalisasi saluran di wilayah setempat pada tahun depan. Anggaran hingga ratusan miliar disiapkan untuk proyek tersebut pada tahun 2019.
Baca: Anggaran Infrastruktur Bekasi Rp 885 Miliar, Bantuan DKI Terbesar
Kepala Bidang Perencanaan pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Dicky Irawan mengatakan anggaran untuk normalisasi diproyeksikan mencapai Rp 240 miliar lebih. Adapun saluran yang dinormalisasi merupakan saluran sekunder dan lokal lingkungan.
"Ini merupakan aspirasi masyarakat melalui FKRW (Forum Komunikasi Rukun Warga)," kata Dicky, Selasa, 11 Desember 2018.
Dicky mengatakan, dari dana ratusan miliar rupiah yang disiapkan, tak ada yang dipakai untuk menormalisasi saluran air primer atau kali. Sebab, hal itu menjadi kewenangan dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sedikitnya ada tiga kali alam di Kota Bekasi yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Di antaranya Kali Bekasi, Kali Cakung, dan Kali Sunter. Warga yang bermukim di bantaran kali tersebut beberapa tahun terakhir kerap kebanjiran akibat luapan air.
Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mencontohkan Kali Bekasi yang menbentang dari Jatiasih sampai dengan Bekasi Utara belum pernah dinormalisasi. Akibatnya, sedimentasi terus meninggi, yang berdampak pada kedalaman kali tersebut.
"Kali Bekasi itu hampir 30 tahun tidak pernah dilakukan restorasi, baik rehabilitasi maupun normalisasi, sehingga endapan yang ada semakin tinggi," kata Tri.
Baca: Curah Hujan Naik, Begini Bekasi Siapkan Jurus Hadapi Banjir
Karena itu, dia berharap ada upaya bantuan dari pemerintah pusat melakukan normalisasi kali-kali di Bekasi. Pihaknya dalam persoalan banjir sedia membentuk tim cepat tanggap penanggulangan bencana.