Antrean Bus di Bandara Soekarno - Hatta Berubah, Simak Alurnya
Reporter
Joniansyah (Kontributor)
Editor
Dwi Arjanto
Rabu, 19 Desember 2018 17:48 WIB
TEMPO.CO, Tangerang -Pengelola Bandar Udara Internasional atau Bandara Soekarno - Hatta, PT Angkasa Pura II melakukan standarisasi sistem antrean bus. Sistem antrian bus mulai dilakukan di Shelter Bus Terminal 2 yang juga dijadikan pilot project layanan ini, Kamis 19 Desember 2018.
Senior Manager Of Communication and Legal Bandara Internasional Soekarno - Hatta, Febri Toga Simatupang mengatakan sistem baru ini diberlakukan untuk memudahkan penumpang sekaligus memangkas antrian.
Baca : Selama 2018 Imigrasi Bandara Soekarno - Hatta Tolak 746 WNA
"Penumpang semakin dimudahkan, lebih tertib tidak antre dan dapat memperoleh informasi secara valid terkait dengan rute, waktu dan tarif"ujarnya Kamis 19 Desember 2018.
Untuk mengoperasikan sistem layanan baru ini Angkasa Pura II menggunakan sejumlah alat seperti vending machine, Public Information Display System (PIDS) serta pintu otomatis (autogate) untuk masuk ke dalam area pemberangkatan. "Sehingga kenyamanan dan kepastian waktu boarding lebih terjamin," kata Febri.
Untuk menggunakan sistem ini, Febri mengatakan, telah ditetapkan alurnya, yaitu penumpang wajib memesan rute atau bertransaksi dengan menggunakan vending machine.
Setelah penumpang mendapat kode QR, selanjutnya membayar tiket sesuai tarif yang terdapat pada kode QR.
Kemudian untuk masuk ke dalam area pemberangkatan bus, penumpang dapat melakukan scan kode QR sebelum naik bus melalui autogate. Pemasangan autogate dimaksudkan agar lajur pada shelter bus dalam kondisi steril.
PIDS layaknya FIDS dapat menginformasikan dengan jelas, baik rute, nama armada bus, serta kepastian waktu tiba dan berangkat. Vending machine.
Febri mengatakan layanan ini merupakan bagian dari komitmen pengelola Bandara yang bertujuan agar pelanggan semakin tertib, mudah dan nyaman dalam memperoleh tiket. " Dan, yang terpenting muncul kepastian waktu yang akan membuat penumpang tidak khawatir,” kata Febri.
Selain itu, kata Febri, dengan sistem ini manajemen PT Angkasa Pura II dapat langsung berkoordinasi dengan pihak penyedia bus jika kondisi pergerakan penumpang mengalami lonjakan.
“Sehingga tingkat demand akan kebutuhan bus dapat diketahui sesuai dengan kondisi saat itu,” tuturnya.
Simak pula :
Bayi Dibuang di Bandara Soekarno - Hatta, Polisi Periksa 3 Saksi
Pengembangan sistem antrean ini, menurut Febri, juga dimaksudkan agar bus yang berada di bandara dapat terlebih dahulu berada di pengendapan. Dengan sistem ini shelter bus dapat membaca koordinat bus saat di pengendapan dan memberikan informasi yang valid pada PIDS. “Meski begitu sistem ini akan terus dikembangkan. Karena nantinya akan diterapkan di Terminal 1 dan Terminal 3,” kata Febri.
Saat ini, angkutan bus di Bandara Soekarno - Hatta dilayani oleh tujuh perusahaan penyedia bus, yang terdiri dari Damri 230 armada, Sinar Jaya 45 armada, Prima Jasa 40 armada, Hiba Utama 28 armada, Agra Mas 27 armada, PPD 27 armada dan Big Bird 15 armada.