Debat Capres 2019 di Hotel Bidakara, Publik Antusiasme dan Cuek
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Ali Anwar
Kamis, 17 Januari 2019 07:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Debat capres dan cawapres Pemilu 2019 akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis malam, 17 Januari 2019. Debat pertama mengangkat tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.
Baca juga: Panitia Sediakan Dua Layar Nobar Debat Capres di Hotel Bidakara
Sebagian warga menanti debat capres dan cawapres tersebut dengan antusiasme, tapi tak sedikit yang tak acuh atau cuek Gayanti, 26 tahun, wartga Depok, mengaku ingin menyaksikan debat yang berkualitas. Ia berharap tidak ada debat yang saling serang dan menyudutkan.
"Tunjukkan saja apa visi misi besar mereka dan program untuk rakyat yang ril dan bisa direalisasikan," ujar Gayatri, kepada Tempo, Rabu, 16 Januari 2019.
Ia berharap pemimpin yang terpilih mempunyai integritas yang lebih baik. Selain itu, pemimpin Indonesia ke depan bisa lebih baik memberantas korupsi yang tidak pernah habis diberitakan media. "Pemimpin Indonesia harus berani hukum lebih berat koruptor."
Warnida (37), warga Slipi, Jakarta Barat, mengaku menunggu debat capres untuk melihat program yang mereka tawarkan. Menurut dia, dari debat tersebut bisa dilihat program nyata yang bisa dilakukan mereka ketika nanti menjabat jadi orang nomor satu di negara ini. "Bisa dilihat programnya ril atau muluk-muluk. Sebab, ucapkan janji gampang," katanya.
Handoyo, warga Pejaten, Jakarta Selatan, mengatakan ingin melihat debat presiden yang damai. Selain itu, ia berharap kedua capres bisa meredam isu sensitif yang memecah belah bangsa.
"Kalau melihat di dunia maya (media sosial) kedua kubu saling mengeluarkan isu sensitif yang berpotensi memecah belah. Seharusnya lewat debat capres ini ada imbauan agar utamakan paparan program daripada saling hujat," ujar Handoyo.
Penjual pulsa di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Erwin Panjaitan, mengaku tidak terlalu tertarik terhadap debat capres, meski mengetahui bakal disiarkan langsung pada Kamis malam. "Namanya debat cuma paparan saja yang sudah disiapkan," kata Erwin saat ditemui di toko miliknya.
Menurut dia, capres maupun cawapres pasti bakal mengemas paparan mereka sebaik mungkin. Namun, begitu mereka terpilih dan menjabat belum tentu bisa merealisasikannya. "Saya tidak terlalu tertarik," ucapnya.
Meski begitu, Erwin berharap pemimpin Indonesia kedepan adalah sosok yang tegas, berani dan mempunyai program yang langsung menyentuh rakyat di bawah.
Baca juga: Prakiraan BMKG: Waspada Hujan Disertai Petir di Sebagian Jakarta
Menurut Erwin, saat ini kebijakan pemerintah lebih banyak dirasakan oleh orang yang sudah punya jabatan dan kekayaan. "Realisasi peluang kerja untuk rakyat tidak diutamakan. Sekarang sulit cari kerja." Dia berharap debat capres dan cawapres kali ini lebih realistis.