Surat tulisan tangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang diunggah di akun Twitter @basuki_btp, satu pekan sebelum kebebasannya dari Rutan Mako Brimob. Dalam surat yang ditujukan kepada para pendukungnya, Ahok meminta para pendukungnya itu untuk tidak menyambutnya di Mako Brimbo atau Lapas Cipinang saat dia bebas nanti. Twitter/@basuki_btp
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah akun Instagram diluncurkan untuk menyambut kebebasan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dari Rumah Tahanan Mako Brimob. Dalam deskripsi dijelaskan bahwa akun dengan nama basukibtp itu merupakan milik Basuki yang dikelola oleh timnya.
Staf pribadi Ahok, Ririn membenarkan bahwa akun tersebut dikhususkan untuk menyambut hari kebebasan Ahok setelah menjalani hukuman atas kasus penistaan agama. Pada akun itu diunggah foto Ahok bersama warga Belitung. “Iya betul (akun resmi Ahok),” ujar Ririn, Sabtu, 19 Januari 2019.
Dalam postingan itu terdapat caption #10yearschallenge 2009 bersama masyarakat Belitung, 2019 belum ada foto terbaru. Di sana juga tertulis “detik-detik BTP bebas, subcriribe dan saksikan di akun youtube “Panggil Saya BTP” ditanggal 24 Januari.”
Staf pribadi Ahok lainnya, Natanel Ompusunggu, memastikan bahwa akun youtube Panggil Saya BTP adalah akun resmi Ahok yang dikelola oleh timnya. Selama ini seluruh postingan di akun media sosial mantan gubernur DKI Jakarta itu ditangani oleh staf khusus yang dikenal dengan Tim BTP. “Iya benar akan siaran langsung di youtube pas Ahok bebas,” kata Natanael.
Dalam akun diunggah sebuah video berdurasi 34 detik. Di video tertulis permohonan maaf atas segala tutur kata, sikap, perbuatan yang sengaja maupun tidak sengaja yang menyakiti perasaan saudara dan anggota keluarganya. “Saya mohon maaf dan apabila saya bebas mohon panggil saya BTP,” dikutip dari video yang menyampaikan keinginan Ahok. Akun youtube Panggil Saya BTP itu telah memiliki 1.290 subscribe.
Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya menulis surat yang meminta para Ahokers (pendukung Ahok) tidak menggelar kegiatan yang bersifat massal untuk menyabut kebebasannya pada 24 Januari 2019. Surat itu kemudian disebar melalui media sosial. "Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob. Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob," katanya di antara tulisan tangan dalam surat bertanggal 17 Januari itu.