Riset Percakapan Ahok Bebas: Ada Anies, Rizieq dan Buni Yani
Reporter
Antara
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 25 Januari 2019 12:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Riset yang dilakukan Indonesia Indicator (I2) merekam 287.606 percakapan tentang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bebas dari penjara di jagat Twitter. Percakapan berasal dari 58.385 akun dari hampir seluruh provinsi di Indonesia--67 persen di antaranya dari DKI Jakarta.
Baca berita sebelumnya:
Hasil Riset, Percakapan Ahok Bebas Didominasi Usia Milenial
I2 memetakan empat kelompok berdasarkan respons atau isi ratusan ribu percakapan selama dua hari tersebut. "Kelompok pertama, mencapai sebesar 50,56 persen yang terdiri atas Ahoker yang meluapkan rasa syukur, terharu, bahagia menyambut kebebasan Ahok," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, dalam rilis yang dibagikan Jumat 25 Januari 2019.
Dalam kelompok yang pertama ini, Rustika menerangkan, tidak muncul pernyataan politis terhadap Ahok, kecuali mengungkapkan kebahagiaannya. Kelompok kedua juga begitu, yakni netizen yang relatif umum dan netral. Bedanya dengan yang pertama, mereka me-mention akun @basuki_btp.
"Kedekatan Ahok dan dunia politik memang termasuk hal yang menggelitik bagi netizen," kata Rustika.
Baca :
Ahok Bebas, Tagar #WelcomeBackBTP Terpopuler di Twitter
Kelompok ketiga mencakup 14,26 persen percakapan. Isinya reaksi dengan menyebut nama atau membandingkan Ahok dengan Gubernur DKI Jakarta yang menggantikannya, Anies Baswedan. Ada 21 ribu percakapan tentang ini yang dihasilkan oleh 8.202 akun.
<!--more-->
"Mereka mengkritik kerja Anies Baswedan dan membandingkannya dengan kinerja Ahok," ucap Rustika.
Baca:
Ahok Bebas, Jumlah Subscriber Akun Youtube Panggil Saya BTP Naik
Sementara itu, figur Ahok yang senantiasa menghadirkan pro dan kontra, direspons sebesar 6,3 persen percakapan. Kelompok keempat ini, lebih banyak membicarakan soal politik yang dikaitkan dengan Ahok, dari dua belah pihak, baik para pembenci (haters) maupun pendukung (lovers) Ahok.
Secara keseluruhan, menurut Rustika, emosi 'joy" mendominasi percakapan soal Ahok, disusul oleh emosi "anticipation". Emosi "joy" lebih bicara soal hari pembebasan yang telah dinanti, sementara emosi "anticipation" dimunculkan dari narasi-narasi netizen yang harapan, keinginan terhadap Ahok ke depan.
Baca:
Ahok Bebas Akan Disiarkan di Youtube, Akun Kloning Bermunculan
Termasuk dalam emosi "anticipation' disebutkannya percakapan soal Buni Yani dan sindiran terhadap Rizieq Shihab. "Sentimen negatif yang ditujukan dalam percakapan ini sebesar 18,7 persen," kata Rustika.
Sentimen negatif itu, kata dia, rata-rata berasal dari percakapan yang kontroversial dan saling serang dari para haters dan lovers Ahok.
ANTARA