Anomali Cuaca, Jabodetabek Waspadai Demam Berdarah
Reporter
Tempo.co
Editor
Ninis Chairunnisa
Senin, 28 Januari 2019 07:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus demam berdarah dengue mulai merebak di sejumlah wilayah di Jabodetabek. Di Kabupaten Bogor, Dinas Kesehatan setempat mencatat 113 kasus DBD hingga minggu ketiga Januari 2019 ini.
Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi, mengatakan kasus DBD tersebar di 15 dari 40 kecamatan di wilayah itu. Jumlah terbanyak disebutkan terjadi di Kecamatan Cibinong yang mencapai 34 kasus.
Baca: Awas, Tiga Kecamatan di Kota Bekasi Rawan Wabah Demam Berdarah
“Meski begitu, kami belum menjadikan penyakit DBD ini masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB),” kata Agus pada Ahad, 27 Januari 2019.
Di Tangerang Selatan, pemerintah setempat mencatat ada sebanyak 141 jiwa warganya yang terkena DBD. Mereka rata-rata dirawat di RSUD kota Tangerang Selatan.
Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan untuk sebanyak 141 warganya yang terkena DBD ini masih akan ditentukan kejadian luar biasa (KLB) atau bukan. "Untuk menentukam KLB atau tidak tentu ada tahapan dan regulasinya, sampai saat ini, dinas kesehatan sedang melakukan pemantauan, dan kita mendorong masyarakat utuk melakukan program Juru Pemantau Jentik (Jumantik)," kata dia.
Baca: Anies Instruksikan Seluruh Sekolah DKI Antisipasi Demam Berdarah
Ibu kota Jakarta pun siaga. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti membeberkan bahwa dalam tiga bulan ke depan diperkirakan bakal terjadi anomali cuaca yang berpotensi menyebabkan lonjakan pasien DBD.
Hasil laporan Dinas Kesehatan bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika serta Institut Teknologi Bandung menemukan potensi demam berdarah berbasis iklim. "Wilayah yang paling rentan adalah Jakarta Barat, Selatan, dan Jakarta Timur," kata Widyastuti.
Menurut laporan itu, ketiga wilayah tersebut memiliki probabilitas atau kemungkinan sebagai endemik demam berdarah dilihat dari tingkat kelembaban udara. Tingkat kelembaban udara diperkirakan mencapai 80 persen dengan angka insidens atau probabilitas 3,1 hingga 10. Pemerintah DKI telah menetapkan status waspada atas temuan ini.
Baca: Tip Sehat di Musim Hujan, Perhatikan 5 Hal Ini
Kota Bekasi juga tengah berupaya mengantisipasi wabah DBD. Dinas Kesehatan Kota Bekasi memetakan tiga kecamatan di wilayahnya rawan sebaran atau wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD). Data itu mengacu pada kasus penderita demam berdarah sepanjang tahun 2018 yang mencapai 626 jiwa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengatakan pihaknya tengah fokus menekan angka kasus demam berdarah. Upaya itu dilakukan dengan menginstruksikan kepada pengurus rukun tetangga dan warga melakukan permbersihan sarang nyamuk (PSN) di rumah masing-masing setiap hari Sabtu. "Kita juga intens melakukan pelatihan dan budidaya tanaman pengusir nyamuk," ujar dia.
ADE RIDWAN | AVIT HIDAYAT | M KURNIANTO