Dinas Kesehatan DKI Ungkap Penyebab DBD dari Dalam dan Luar Rumah
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Ninis Chairunnisa
Selasa, 29 Januari 2019 08:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan munculnya kasus demam berdarah dengue (DBD) disebabkan karena berkembangnya perindukan atau sarang nyamuk di dalam dan luar rumah. Perindukan di dalam rumah, kata dia, bisa muncul di penampung air dispenser dan pendingin ruangan atau air conditioner (AC).
"Kadang-kadang mengambil air minum tidak semuanya masuk gelas, apalagi kalau yang ambil anak-anak. Saya sering menemukan," kata Widyastuti di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 28 Januari 2019. "Itu kan kadang-kadang tidak terpikir".
Baca: DKI Waspada DBD, Tiap Keluarga Harus Punya Kader Jumantik
Sementara itu, Widyastuti mengatakan perindukan di luar rumah muncul akibat pembuangan sampah yang tidak rapi. Ia menyebut penggunaan botol dan gelas plastik yang masih masif lalu dibuang begitu saja bisa menjadi penyebabnya.
Contoh lain adalah lahan kosong yang tidak terawat. Menurut Widyastuti, banyak lahan kosong tak bertuan ditemukan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di lahan itu kemudian terbentuk banyak sarang nyamuk.
Baca: Ini Lima Kecamatan di Jakarta dengan Kasus DBD Tertinggi
"Pak wali (kota) menitipkan kepada camat dan lurah untuk membantu mengamankan lahan kosong," ujar Widyastuti. Kecamatan Jagakarsa merupakan wilayah dengan incidence rate atau IR tertinggi DBD di Jakarta, yaitu 19,26.
DKI menetapkan kasus demam berdarah dalam status waspada sebab, angka kasus DBD terus meningkat. Hingga 27 Januari 2019 tercatat 613 kasus di lima kota Jakarta. Padahal empat hari sebelumnya, jumlah kasus DBD sebanyak 370 kasus.