Tokoh Pergerakan Rahman Tolleng Meninggal Karena Sakit

Selasa, 29 Januari 2019 09:03 WIB

Istri mendiang Rahman Tolleng, Tati Tahman (batik putih), menerima sejumlah tamu yang melayat jenazah suaminya di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Januari 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan aktivis Forum Demokrasi yang turut membidani lahirnya aktivis prodemokrasi, Rahman Tolleng, tutup usia. Rahman Tolleng mengembuskan napas terakhir pada Selasa pagi, 29 Januari 2019, di Jakarta.

Istri mendiang Rahman Tolleng, Tati Rahman, mengatakan suaminya wafat pukul 05.25 WIB. "Sudah di rumah sakit sejak kemarin sore," kata Tati saat ditemui di Rumah Sakit Abdi Waluyo.

Baca: Tokoh Pergerakan Rahman Tolleng Meninggal

Sebelum dibawa ke RS Abdi Waluyo, Rahman sempat dilarikan ke Rumah Sakit Omni Pulo Mas. Ia dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh sesak napas.

Rahman tutup usia setelah menderita penyakit komplikasi. Tati menuturkan sejak belasan tahun, suaminya itu mengidap komplikasi gagal ginjal, jantung dan gula. Jenazah Rahman disemayamkan di Rumah Sakit abdi Waluyo dan akan dimakamkan siang nanti di Ciburial, Bandung.

Advertising
Advertising

Menurut pantauan Tempo, sejumlah kerabat almarhum Rahman telah melayat sedari pagi. Turut melayat mantan Menteri Lingkungan Hidup Kabinet Indonesia Bersatu, Rachmat Witoelar. Rahman wafat meninggalkan dua anak dan tiga cucu.

Baca: Pandangan Rahman Tolleng dalam Surat Dari dan Untuk Pemimpin

Perjalanan Rahman ditandai pada pengujung era Orde Lama. Pada 1965, Rahman tercatat menjadi penggerak lahirnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Berkecimpung di dunia yang memperjuangkan kepentingan rakyat membuat Rahman melek politik. Pria kelahiran Sulawesi Selatan, 5 Juli 1937 itu lantas terjun sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) pada 1968 hingga 1971. Menjelang Pemilu 1971, ia turut menjadi saksi transformasi Sekretariat Bersama Golongan Karya menjadi Golkar.

Pada era yang sama, ia ditunjuk sebagai Pemimpin Redaksi Harian Suara Karya yang berkiblat pada Partai Golkar. Perjalanan Rahman di dunia politik sempat terjegal. Ia dan sejumlah aktivis pernah ditahan di Rutan Militer Boedi Oetomo, Jakarta, selama 16 bulan.

Perjalanan Rahman Tolleng kembali bersinar pada 1990-an. Ia menjadi pelopor lahirnya Forum Demokrasi atau Fordem. Fordem menjadi penggerak majunya Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden RI. Selain berkecimpung di politik, Rahman aktif sebagai Direktur Penerbitan PT Pustaka Utama Grafiti pada 1991 hingga 2006.

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

8 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

5 Maret 2024

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

5 Maret 2024

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

5 Maret 2024

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya