Inovasi Bidang Keuangan, Anies Janjikan Kerja Tambah Efisien

Kamis, 31 Januari 2019 15:32 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan sistem Pembayaran Belanja Daerah dan Pajak Pusat Melalui Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) secara ontime dan realtime. Anies mengundang perwakilan Kementerian Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) DKI Jakarta dalam peluncuran tersebut.

Baca:
Anies Turun Tangan, Periksa Ulang Proyek Penyebab Banjir

"Ini adalah sejarah, terobosan, dan inovasi yang dibuat oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)," ujar Anies dalam peluncuran sistem itu di Balai Kota, Kamis 31 Januari 2019.

Anies membanggakan sistem baru yang diyakininya akan membuat akuntabilitas pembayaran pajak semakin baik. Selain itu, tujuh proses pembayaran pajak akan terpangkas dalam sistem baru yang dijalankan dalam jaringan alias online.

Dengan cara yang baru ini, menurut Anies, pemerintah pusat akan menerima laporan pajak DKI lebih baik dan lebih cepat. Dia menetapkan target ke depan sistem online dan realtime juga akan diterapkan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). "Ini akan membuat kerja kami semakin efisien," kata Anies.

Advertising
Advertising

Baca:
Anies Sebut Kumuh Juga Ada di Pusat Kota

Kepala BPKD Edi Sumantri menerangkan, sistem baru membuat pembayaran pajak yang diterima oleh Biro Umum akan langsung tertransfer ke kantor Perbendaharaan Negara tak kurang dari satu menit. Dia membenarkan proses realtime yang disebut Anies sebelumnya.

"Jadi masyarakat ga perlu bikin e-billing, bikin giro, antre Bank DKI, karena seluruhnya sudah realtime," kata dia.

Berita terkait

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

47 menit lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

5 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

7 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

10 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

11 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

22 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

22 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya