Dipanggil Polisi, Alex Asmasoebrata: Saya Pelapor atau Terlapor?

Selasa, 12 Februari 2019 21:27 WIB

Alex Asmasoebrata memegang tabung dana sebagai dukungan penuh agar Rio Haryanto bisa berlaga di ajang Formula 1 di Jakarta, 18 Februari 2016. TEMPO/Larissa Huda

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pembalap Alex Asmasoebrata telah menerima surat pemanggilan penyidik Polda Metro Jaya ihwal dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Baca juga: Viral Parkir Rp 25 Ribu di Tanah Abang, Dishub: Bukan Tiket Resmi

Alex Asmasoebrata mengaku bingung dengan surat yang dinilainya tidak menjelaskan alasannya. "Tidak ada kejelasan apakah saya sebagai pelapor atau terlapor," ujar Alex Asmasoebrata saat dihubungi Tempo pada Selasa petang, 12 Februari 2019.

Dalam salinan surat pemanggilan yang diberikan Alex Asmasoebrata kepada Tempo, tertera kop Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Pada surat itu pula, tertuang keterangan yang menyebut pemanggilan ini bertujuan untuk klarifikasi. Namun, polisi tak menerangkan status Alex. Adapun surat ini memaktubkan beberapa poin keterangan, di antaranya, Alex diminta menemui dua orang penyidik.

Advertising
Advertising

Surat itu juga menginformasikan bahwa pemanggilan Alex ini berlandaskan pada laporan tentang adanya tindak pidana pencemaran nama baik melalui media elektronik. Pencemaran tersebut diduga dilakukan pada 25 Januari 2019.

Alex merasa lucu dengan pemanggilan polisi. Sebab, tidak tertera narasi yang jelas ihwal status pemanggilannya. Misalnya, sebagai terlapor, ia merasa tidak pernah melakukan hal apa pun pada tanggal yang dimaksud.

Dia juga tidak memperoleh keterangan yang jelas siapa yang melaporkannya. Sedangkan jika berperan sebagai pelapor, ia merasa tidak pernah punya perkara dengan siapa pun.

Belakangan, menurut informasi pihak kepolisian, ada seseorang yang melaporkan Alex. Namun, Alex merasa hal itu ganjil. "Kalau ada yang melaporkan saya, saya pernah memaki-maki apa? Tolong jelaskan," ujar Alex.

Dalam keterangan surat pemanggilan polisi, Alex Asmasoebrata diminta membawa bukti-bukti yang berkaitan dengan kasus tersebut. Surat ini dikeluarkan pada 8 Februari 2019 dan diteken oleh Kepala Subdirektorat IV Cyber Crime, Ajun Komisaris Besar Polisi Roberto Pasaribu.

Baca juga: Banjir Limbah di Bumi Perkemahan Cibubur, Pengunjung Gatal-Gatal

Meski merasa gamang, Alex Asmasoebrata mengatakan akan tetap memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Kamis, 14 Februari 2019, pukul 10.00 WIB.

Berita terkait

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

5 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

6 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya