Audit Program Citarum Harum, BPK: Hasilnya Tak Memuaskan

Senin, 18 Februari 2019 17:25 WIB

Suasana acara Ngabuburit Mancing Mania Citarum Harum yang diikuti ribuan pemancing, di bentaran Sungai Citarum di Cilampeni, Katapang, Bandung, Ahad, 3 Juni 2018. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang saat ini menjadi Anggota IV BPK RI, Rizal Djalil mengkritik program Citarum Harum yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut Rizal dari hasil audit yang dilakukan lembaganya, program Citarum Harum memiliki potensi program pencitraan karena tak menyentuh akar permasalahan.

"Poin saya adalah bagaimana kita bekerja dengan akar masalah, bukan teriak-teriak Citarum Harum tapi enggak tahu masalahnya," kata Rizal di Gedung BPK, Jakarta Pusat, Senin, 18 Februari 2019. "Tidak gampang membuat program kalau tidak tahu akar permasalahan, nanti (jadi) program sekadar pencitraan."

Baca: Seminar Sungai Citarum: BPK Sindir Ridwan Kamil, Puji Anies

Rizal menjelaskan program Citarum Harum yang telah berjalan sejak 2015 hingga kini tak menunjukkan hasil yang memuaskan. Menurut dia, pencemaran di Citarum justru terus terjadi dan membuat kualitas air tak memenuhi standar baku mutu.

Advertising
Advertising

Pencemaran, kata Rizal, berasal dari berbagai sumber. Untuk di hulu, pencemaran terjadi karena limbah hewan ternak dan kesalahan petani dalam menanam. Di bagian tengah, pencemaran juga terjadi dari industri yang berada di sekitar sungai Citarum.

Data mengenai pencemaran itu terungkap dalam audit BPK di tahun anggaran 2016 hingga 2018. Dari hasil audit itu terlihat kegiatan pengendalian pencemaran air di DAS Citarum belum didasarkan pada perencanaan yang komprehensif dan terpadu.

Baca: Anies Bicara Kaitan Proyek Meikarta dengan Kualitas Air Jakarta

Menurut Rizal, kegiatan Citarum Harum tak terintegrasi dengan dokumen perencanaan di masing-masing instansi, yang dilengkapi dengan sasaran yang akan dicapai dan indikator keberhasilan kegiatan. Salah satu contohnya, Rizal mempertanyakan apakah instansi terkait pernah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat untuk tak membuang limbah ternak ke sungai.

"Atau sosialisasi dan pemberian insentif ke industri dalam pembuatan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), pernah engga?" kata Rizal.

Program Citarum Harum merupakan program milik pemerintah pusat untuk memulihkan pencemaran di sungai terpanjang di Jawa Barat itu. Usaha pembersihan itu setelah Bank Dunia menyatakan sungai Citarum menjadi sungai terkotor di dunia. Padahal Citarum menjadi sumber utama air bersih di Jakarta lewat pengairan ke Waduk Jatiluhur.

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

1 jam lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

1 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

2 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

10 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

10 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

13 jam lalu

Kabupaten Batanghari Raih Predikat WTP Ke-9

Kabupaten Batanghari raih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) ke-9, di Auditorium Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Jambi, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

14 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

14 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

14 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya